Ini Saat Tepat Bagi Investor Pemula Masuk Pasar Modal

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 13:39 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai katalis positif dikeluarkan oleh pemerintah untuk membuat perekonomian Indonesia menggeliat. Seperti kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia sejak 16 Juni 2016, dengan menurunkan suku bunga BI (BI rate) sebesar 25 bps dari 6,75 persen menjadi 6,50 persen.

Selain itu, pemerintah baru saja merilis pertumbuhan Produk dDomestik Bruto (PDB) yang tumbuh sebesar 5,18 persen (sebelumnya 4,92 persen) pada kuartal I. Katalis ini dinilai Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada berhasil mengantarkan IHSG di area 5.400an pada akhir lalu.

“Penguatan ini sekaligus memberi harapan kepada para pelaku pasar untuk terus melakukan aksi belinya seiring laju IHSG yang kian bertenaga,” kata Reza dalam pesan tertulisnya Senin, 8 Agustus 2016.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat menuturkan, dengan adanya perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh, hal tersebut merupakan keuntungan bagi para investor baru untuk berinvestasi terutama di pasar saham. Sebab, jika keadaan perekonomian membaik akan membuat harga saham terus merangkak naik.

“Kalau nanti misalnya pricing saham kita mendekati pricing saham beberapa negara, tentunya ini akan sangat besar nanti. Kami sampaikan juga investor harus belajar instrumen-instrumen apa dan saham-saham apa yang harus dimasuki,” ujar Samsul di Bursa Efek Indonesia, Senin, 8 Agustus 2016.

Samsul menambahkan adanya tren kenaikan IHSG di bursa pasar modal dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Terlebih saat pasar merespon positif program kebijakan pemerintah yakni penerapan program tax amnesty, yang membuat ekspektasi pasar meningkat akan banyaknya dana repatriasi yang kembali ke Indonesia dan digunakan untuk membangun dan menggerakkan perekonomian negara.

Adapun bagi pemula, Samsul memandang investor perlu untuk memperhatikan beberapa saham yang saat ini harganya dalam kondisi turun. Karena bukan tidak mungkin saat perekonomian membaik, harga saham itu akan ikut meningkat ke depannya. Namun investor juga dapat memilih saham sektor riil yang saat ini dalam kondisi baik, seperti sektor konsumsi, properti dan infrastruktur.

“Tidak ada salahnya untuk masuk ke saham-saham yang projectnya sedang banyak banget. Kalau mining dan komoditi memang saat ini harganya sedang turun,” kata Samsul.

DESTRIANITA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya