BI Gelar Konferensi Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan  

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 13:15 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menggelar Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan–BEMP) yang ke-10, hari ini. Konferensi tahun ini mengambil tema 'Mendorong Stabilitas Keuangan di tengah Pergeseran Lanskap Keuangan Global'.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menuturkan konferensi kali ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang selalu berbasis riset.

"Ini mengingat hasil penelitian dan data yang berkualitas merupakan bagian integral dari penyusunan kebijakan bank sentral," ujar Agus di kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2016.

Untuk mencapai hal tersebut, Agus berujar, BI terus mengembangkan berbagai wadah penelitian, termasuk seminar, call for paper, dan publikasi jurnal yang terakreditasi secara internasional.

Pada konferensi kali ini juga terdapat presentasi hasil penelitian para peneliti BI maupun lembaga keuangan nasional dan internasional lainnya. Agus berharap pertukaran pengetahuan dan pengalaman antarotoritas tersebut dapat menghasilkan masukan yang berharga bagi penyusunan kebijakan ke depan.

Selain itu, BI juga mengadakan pameran riset yang dibuka untuk umum. Pameran riset ini berisikan beberapa buku dan hasil penelitian yang telah disusun BI. Agus mengatakan dengan pameran riset tersebut, masyarakat dapat melihat bagaimana hasil penelitian yang mendalam dijadikan dasar bagi penyusunan kebijakan BI.

Pada kesempatan ini, BI juga meluncurkan dua buah buku yang berjudul Mengupas Kebijakan Makroprudensial dan Perjuangan Mendirikan Bank Sentral Republik Indonesia. Buku pertama, kata Agus, membahas tentang peran bank sentral yang relatif baru berkembang, serta buku kedua bercerita tentang sejarah bank sentral di Indonesia.

Peluncuran buku hari ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh bangsa yang pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia di masa lampau, yaitu Rahmat Saleh, Arifin M. Siregar, Adrianus Mooy, Syahril Sabirin, dan Burhanuddin Abdullah.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya