Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Capai 5,18 Persen  

Jumat, 5 Agustus 2016 12:29 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2016 mencapai 5,18 persen (year on year) atau 4,02 persen (quartal to quartal). Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.353,2 triliun dan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 3.086,6 triliun.

Kepala BPS Suryamin mengatakan angka pertumbuhan ekonomi itu lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2016 yang mencapai 4,91 persen dan triwulan II 2015 yang mencapai 4,66 persen. Menurut dia, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi pada semester I tahun ini dibanding semester I tahun lalu tumbuh 5,04 persen.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II juga mulai naik dibanding triwulan II pada tahun-tahun sebelumnya. Secara quartal to quartal, pertumbuhan tersebut lebih baik dibanding triwulan II 2015 dan triwulan II 2014," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Agustus 2016.

Menurut data BPS, secara quartal to quartal, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yakni 11,9 persen. Menurut Suryamin, hal itu dipengaruhi bergesernya masa panen sehingga pertumbuhan di sektor itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I.

Pertumbuhan tertinggi juga terjadi di sektor jasa pendidikan, 6,36 persen. Setelah itu, peringkat ketiga diisi sektor perdagangan serta reparasi mobil dan sepeda motor, yakni 3,84 persen. "Puasa dan Lebaran kemarin mendorong sektor-sektor industri, terutama perdagangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tutur Suryamin.

Secara year on year, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 13,51 persen, informasi dan komunikasi 8,47 persen, serta jasa lainnya 7,88 persen. "Sektor jasa keuangan meningkat pendapatannya dari valas dan sekuritas," ujar Suryamin. Dia menambahkan, "Hanya sektor pertambangan yang turun, yakni 0,72 persen."

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

10 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

23 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya