TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perdagangan hari ini, mengikuti rebound-nya bursa global dan harga komoditas, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia juga berpotensi rebound.
Namun peluang tersebut masih harus dibayangi adanya sentimen negatif dari revisi asumsi makro dan defisit anggaran yang akan membuat potensi rebound menjadi terbatas dan bahkan masih berpotensi ditutup pada zona merah.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pasar juga masih menantikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016, yang diharapkan bisa berada di atas 5 persen.
"IHSG akan bergerak pada rentang 5.300-5.390," kata David dalam pernyataan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2016.
IHSG dalam perdagangan kemarin ditutup di zona merah. IHSG tutup di level 5.351,878 atau terkoreksi 21,445 poin (0,4 persen). Koreksi itu, menurut David, lebih disebabkan adanya aksi jual pada sejumlah saham big caps, seperti TLKM dan saham-saham perbankan. Koreksi ini juga diikuti pelemahan nilai tukar rupiah yang berada pada level 13.114 per dolar Amerika Serikat. Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan bursa di Asia.
Selain itu, dengan adanya revisi asumsi makro ekonomi pada 2016, pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi, memangkas anggaran belanja, dan menaikkan target defisit APBN menjadi sentimen negatif.
Adapun pasar saham global tadi malam berhasil rebound, menyusul rebound harga minyak mentah. Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa menguat 0,14 persen di level 2911,06.
Di Wall Street, setelah dua sesi perdagangan terkoreksi, indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 0,2 persen dan 0,3 persen di angka 18.355,00 dan 2.163,79.
Harga minyak mentah tadi malam di Amerika juga berhasil rebound 3,3 persen di angka US$ 40,83 per barel.
DESTRIANITA
Berita terkait
IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
2 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
6 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
7 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
9 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
9 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
9 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
13 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
15 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
15 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca Selengkapnya