Jerman dan Jepang Pasar Potensial Ekspor Tenun dan Batik

Reporter

Kamis, 4 Agustus 2016 02:00 WIB

Seorang penjual mengukur kain Sutera Sengkang, yang dijual di kampung tenun sutera,Wajo, Sulawesi Selatan, 20 Juli 2015. Kain Sutera khas Sulawesi Selatan ini, menjadi salah satu incaran wisatawan, untuk dijadikan oleh-oleh seusai mudik lebaran.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman dan Jepang merupakan pasar potensial bagi ekspor kain tenun dan batik Nusantara dengan ceruk pasar yang cukup besar, kata Chief Executive Officer (CEO) Maxxindo, Desay Savitri Devi.

"Jerman dapat menjadi pasar potensial tenun dan batik Nusantara. Negara itu meminati tenun Bali, Padang, Palembang, dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Desay Savitri di Bandung, Rabu (3 Agustus 2016) pada Gelar Kain Nusantara di Kota Bandung.

Menurut dia sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) serta turunannya, seperti tenun dan batik, punya peluang untuk menembus pasar global. Sejumlah negara di Eropa dan Asia yang berpeluang menjadi target pasar tenun dan batik.

Cukup tingginya minat Eropa terhadap tenun, kata dia salah satunya kemungkinan karena kondisi cuaca yang dingin. Sehingga permintaan Eropa pada tenun terus meningkat.

"Situasi itu menjadi sebuah peluang yang sebaiknya dimanfaatkan secara optimal," katanya.

Lebih lanjut ia menyatakan para perajin tenun masih mendapat kendala untuk menembus pasar global, terutama Eropa, antara lain para perajin ingin memperoleh fasilitas penuh untuk menggelar pameran di Benua Biru.

Ia berharap pemerintah lebih intens memfasilitasi para perajin kain nusantara.

Sama halnya dengan batik, yang mana konsumen negara-negara Eropa meminati batik Indonesia. Ia mencontohkan Belanda dan Belgia dan ada juga negara Asia yang berpotensi menjadi pasar batik, Jepang.

"Dari sejumlah negara itu, kata dia pasar batik terbesar adalah Jepang. Di Jepang batik tergolong produk populer sehingga harga jualnya tinggi," katanya.

Gelar Kain Nusantara dilakukan di Graha Manggala Siliwangi Bandung yang akan berlangsung pada 3-7 Agustus 2016. Ia menargetkan transaksi mencapai Rp20 miliar serta pengunjung 15 ribu hingga 20 ribu orang.



BISNIS.COM

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya