Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke pesawat Citilink di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, 5 Januari 2016. Kebutuhan avtur setiap tahun untuk memenuhi operasional maskapai penerbangan di Indonesia mencapai 5 juta kiloliter (KL) atau 5 miliar liter. ANTARA/Umarul Faruq
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Citilink anak perusahaan PT Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan jumlah penumpangnya dari Pekanbaru mencapai 400.000 penumpang di sepanjang Semester II/2016.
District Sales Manager Citilink Indonesia Pekanbaru Ridwan mengatakan sampai akhir semester pertama tahun ini pihaknya sudah menerbangkan sebanyak sekitar 170.000 penumpang dari Pekanbaru.
“Jumlah penumpang ini belum semua karena dari penerbangan Pekanbaru-Medan dan Pekanbaru-Bandung yang mulai terbang Maret lalu belum dihitung,” katanya, Rabu (27 Juli 2016).
Kontribusi penumpang dari dan tujuan Pekanbaru saat ini menyumbang sebesar 3% seluruh penumpang Citilink untuk nasional. Ridwan menargetkan sampai akhir tahun jumlah penumpang yang memakai jasa anak perusahaan Garuda Indonesia itu mencapai 400.000 penumpang.
Untuk mencapai target itu, sejumlah upaya telah dilakukan Citilink Pekanbaru seperti memaksimalkan layanan di delapan kali jadwal penerbangan setempat.
Selain itu juga menggali potensi penumpang ke rute baru yaitu Medan dan Bandung yang kini dihubungkan hingga ke Aceh (via Medan), dan Denpasar (via Bandung).
Ridwan mengatakan untuk tingkat keterisian penumpang rute penerbangan Citilink cukup memuaskan bahkan ada yang di atas 90%.
“Contohnya Pekanbaru-Yogyakarta sebagai operator tunggal di rute ini, load factor kami sampai 90% lebih, di Pekanbaru-Medan juga 90%, Pekanbaru-Batam 85%, Pekanbaru-Surabaya 70%, Pekanbaru-Bandung 70%, dan Pekanbaru-Jakarta tergantung musim ada peak seasonnya juga,” katanya.
Ridwan mengatakan animo masyarakat untuk memanfaatkan rute baru yang ditawarkan Citilink juga cukup bagus seperti ke Aceh lewat Kualanamu Medan bisa mencapai 50 penumpang tiap harinya.
