Indeks Dow Berakhir Merah Jelang Kebijakan Federal Reserve

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 08:53 WIB

Ilustrasi Saham. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Dow berakhir di posisi merah pada Selasa atau Rabu pagi WIB (27 Juli 2016), akibat hasil mengecewakan dari McDonald, ketika para investor menunggu pengumuman kebijakan oleh Federal Reserve AS.

Saham McDonald merosot 4,5 persen setelah perusahaan melaporkan penurunan laba kuartal kedua 9,1 persen menjadi 1,09 miliar dolar AS. Penurunan itu akibat biaya 230 juta dolar AS dari operasi refranchising dan pertumbuhan lesu di seluruh pasarnya.

Analis memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga AS rendah saat mengumumkan kebijakannya pada Rabu waktu setempat. Tapi banyak yang mengatakan bank sentral dapat memberikan sinyal kemungkinan lebih besar kenaikan suku bunga pada tahun ini.

AFP melaporkan, Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 19,31 poin (0,10 persen) menjadi ditutup pada 18.473,75.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik tipis 0,70 poin (0,03 persen) menjadi berakhir di 2.169,18, sementara indeks komposit Nasdaq saham-saham teknologi menguat 12,42 poin (0,24 persen) menjadi 5.110,05.

McDonald menderita penurunan paling besar di antara perusahaan-perusahaan Dow yang melaporkan laba kuartalannya. Di antara saham-saham unggulan (blue chips) lainnya yang merilis laporan laba, DuPont naik 0,4 persen, 3M turun 1,1 persen dan Verizon turun 1,9 persen.

Caterpillar, anggota Dow lainnya, melonjak 5,2 persen setelah memberikan sinyal akan memangkas lebih banyak pekerjanya dalam menanggapi penurunan berkelanjutan investasi oleh perusahaan-perusahaan minyak dan pertambangan, sedangkan United Technologies naik 3,1 persen karena meningkatkan perkiraan untuk setahun penuh.

Under Armour jatuh 5,1 persen karena laba bersihnya untuk kuartal kedua turun 57 persen menjadi 6,3 juta dolar AS, meskipun pendapatan perusahaan naik 27,7 persen menjadi satu miliar dolar AS. Credit Suisse mengatakan hasil itu menggarisbawahi kekhawatiran tentang profitabilitas karena perusahaan pakaian olahraga berkembang cepat.

Gilead Sciences merosot 8,5 persen setelah memangkas proyeksinya untuk setahun penuh, menyusul penurunan penjualan dan laba bersih pada kuartal kedua. Hasil perusahaan biotek terpukul penjualan mengecewakan pada obat Harvoni-nya untuk mengobati hepatitis C.

Dalam non-berita laba, Netflix melonjak 4,3 persen di tengah berita penandatanganan kesepakatan dengan 20th Century Fox untuk menjadi penyelenggara streaming global bagi sukses besar nominasi Emmy "American Crime Story."


ANTARA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya