TEMPO.CO, Jakarta - Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) naik dari 2,7 persen pada Desember 2015 menjadi 3 persen pada kuartal II 2016.
“NPL saat ini didominasi oleh segmentasi kredit menengah, kemudian diikuti oleh segmentasi kredit kecil dan terakhir segmentasi korporasi,” kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Achmad Baiquini dalam Konferensi Pers Paparan Kerja Tengah Tahun 2016 di Wisma BNI 46, Jakarta, Jumat, 22 Juli 2016.
Menurut Achmad Baiquini, tren NPL tengah mengalami kenaikan. "Ini merupakan kenaikan NPL yang tertinggi," ujarnya.
Dia berharap NPL akan semakin turun dan berada di bawah 3 persen. Meski demikian, Baiquni melihat, pada masa mendatang masih ada potensi tren kenaikan NPL mengingat kondisi perekonomian yang belum pulih.
Untuk mengatasi kredit bermasalah, BNI meningkatkan coverage ratio dari 138,6 persen pada kuartal II-2015 menjadi 142,8 persen pada kuartal II-2016. Achmad Baiquni menuturkan, BNI juga akan mengambil langkah strategis guna membereskan kredit yang terindikasi bermasalah.
"Kredit-kredit yang sekiranya memburuk, secepat mungkin kami lakukan restrukturiasi. Pada masa mendatang kami perlu meningkatkan coverage ratio, karena kalau kami lihat saingan kami juga rata-rata menaikkan coverage ratio-nya," kata Achmad Baiquini.
ATIKA NUSYA PUTERI | NN
Berita terkait
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
8 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
8 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
11 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
19 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
21 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
24 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
24 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
26 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca SelengkapnyaOJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha
26 hari lalu
OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir
27 hari lalu
KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.
Baca Selengkapnya