IHSG Ditutup Melemah ke Level 5.197,5  

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 17:58 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini, Jumat, 22 Juli 2016, ditutup melemah 0,38 persen atau 19,72 poin ke level 5.197,25. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 5.179,62-5.215,53.

Tanda-tanda pelemahan IHSG sebelumnya telah terlihat saat pembukaan perdagangan, di mana IHSG perlahan turun di teritori negatif dengan penurunan 0,03 persen atau 1,80 poin ke level 5.215,17.

Di antara indeks sektoral yang diperdagangkan dalam bursa, hanya sektor pertambangan yang mengalami kenaikan, meski tipis 0,3 persen atau 3,30 poin, ke level 1.180,24. Sedangkan sektor yang paling banyak mengalami koreksi di antaranya keuangan (-0,92 persen), basic industry (-0,82 persen), dan consumer (-0.28 persen).

Adapun asing melakukan net sell sebanyak Rp 230,82 miliar dan yang paling banyak dibeli adalah WSKT, GGRM, JSMR, SMRA, AKRA. Dan yang paling banyak dijual: PGAS, BMRI, BBNI, UNVR, dan BBRI.

Menurut analis ekonomi dari Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, koreksi yang terjadi pada hari ini tak lepas dari adanya aksi ambil untung pelaku pasar. Terlebih indeks telah mengalami kenaikan sejak 24 Juli lalu sejak diberlakukannya Undang-Undang Tax Amnesty. Selain itu, ekspektasi pasar harus tertunda saat Bank Indonesia menetapkan BI Rate masih di angka 6,5 persen.

"Sekarang pasar cenderung menanti realisasi dari tax amnesty. Kalau berhasil, indikatornya dari deklarasi, berapa dana yang dibawa (oleh wajib pajak repatriasi). Kalau berhasil, indeks akan rally ke atas," kata Hans Kwee saat dihubungi pada Jumat, 22 Juli 2016.

Meski menurun di zona merah, Hans meyakini banyak sentimen positif yang akan mendorong laju IHSG untuk kembali bullish, termasuk sentimen global dari Jepang, yang memperkirakan akan menambah dana untuk stimulus ekonomi hingga 20 triliun yen dan Brexit, yang justru berdampak positif bagi emerging market, termasuk Indonesia.

"Kemudian Amerika, setelah terjadi Brexit, ada kemungkinan akan menahan suku bunga untuk tidak naik sampai akhir tahun ini karena itu dananya akan masuk ke emerging market dan akan menambah stimulus," ucapnya.

Mengawali pekan depan, Hans memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi cenderung tertekan. Hans memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.150-5.200 dan resistan 5.300.

"Kami pikir akan tertekan dulu. Kalau realisasi tax amnesty bagus, bisa mendorong laju IHSG, dampaknya akan panjang, mungkin akan terlihat nanti setelah Agustus-September karena sekarang di awal-awal wajib pajak cenderung berpikir untuk deklarasi," tuturnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya