IHSG Diperkirakan Masih Dibayangi Aksi Ambil Untung  

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 08:56 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen pasar diperkirakan masih akan dibayangi aksi ambil untung lanjutan. Hal itu menyusul antisipasi pemodal atas rilis laba 2Q16 sejumlah emiten sektoral dan koreksi di sejumlah harga komoditas.

Itu merupakan prediksi analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 22 Juli 2016.

Menurut David, di sisi lain, harga saham sektoral saat ini dinilai relatif mahal. Padahal kinerja perekonomian domestik masih menghadapi tantangan perlambatan, sehingga belum mencerminkan pertumbuhan kinerjanya.

David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di angka 5.180 dan resistan di level 5.260 yang cenderung koreksi dalam rentang konsolidasi. "Menjelang akhir Juli, perhatian pasar juga tertuju pada rilis laba 2Q16 sejumlah emiten sektoral," katanya dalam siaran tertulis, Jumat, 22 Juli 2016.

Penguatan IHSG kemarin tertahan akibat aksi ambil untung menjelang penutupan pasar. Saham perbankan umumnya terkoreksi lantaran dipicu aksi ambil untung setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga (BI Rate) tetap di angka 6,5 persen. IHSG kemarin ditutup terkoreksi 25,850 poin (0,49 persen) di angka 5.216,973.

"Tertundanya penurunan bunga mengindikasikan kehati-hatian bank sentral dalam merespons perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik," ujar David.

Sementara itu, Wall Street tadi malam terkena koreksi teknik setelah rally sembilan hari perdagangan berturut-turut. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,42 persen dan 0,36 persen ditutup di angka 1.8517,23 dan 2.165,17. Koreksi terjadi setelah data rilis laba 2Q16 sejumlah emiten di bawah perkiraan dan harga minyak mentah turun 2 persen di angka US$ 44,54 per barel.

Pasar saat ini tengah konsolidasi mengantisipasi hasil pertemuan The Fed pekan depan. Tadi malam ECB kembali menahan tingkat bunganya di angka nol persen dan bunga deposit facility minus 0,4 persen. Keputusan ECB tersebut di luar ekspektasi pelaku pasar sebelumnya yang mengharapkan adanya tambahan kebijakan stimulus.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya