Indonesia-Uni Eropa Luncurkan Kerja Sama Bidang Ekonomi

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 20:17 WIB

Menteri Perdagangan, Thomas Lembong (kiri). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmström sepakat meluncurkan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). "Perundingan ini diharapkan dapat selesai dalam waktu dua tahun," kata MEnteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di kantornya, Senin 18 Juli 2016.

Perundingan ini diyakini membawa dampak signifikan bagi Indonesia, di antaranya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, alih teknologi, hingga membuka kesempatan baru bagi pengusaha kecil dan menengah.

"Peluncuran perundingan CEPA ini menunjukkan keseriusan kedua pihak untuk memperdalam hubungan strategis di bidang ekonomi di tengah situasi dunia yang tak menentu seperti sekarang ini," kata Lembong.

Peluncuran IEU-CEPA ini merupakan tindak lanjut disepakatinya scoping paper antara Indonesia - Uni Eropa di sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Brussel, Belgia, pada April lalu. "Saat ini Komisi Uni Eropa telah mendapat mandat dari Dewan Uni Eropa untuk secara resmi memulai negosiasi ini," kata Lembong.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend menyatakan bahwa perundingan ini tak hanya menyangkut perdagangan barang, melainkan juga jasa. Selain itu, hal-hal seperti ketenagakerjaan, hak cipta dan pengadaan barang pemerintah juga akan masuk dalam pembahasan. "Ini merupakan perundingan yang cukup ambisius," ujarnya.

Badan Pusat Statistik mencatat nilai total perdagangan Indonesia dan Uni Eropa tahun lalu mencapai US$ 26,1 miliar. Indonesia mendapat surplus atas ekspor Indonesia ke Benua Biru mencapai US$ 14,8 miliar, sementara impornya hanya US$ 11,3 miliar.

Selain itu, total aliran investasi Uni Eropa ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir mencapai US$ 9,8 miliar. Beberapa sektor yang mereka minati adalah konstruksi, transportasi, pangan, perkebunan dan tambang.

Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani menyambut baik dimulainya perjanjian ini. "Kami dari dunia usaha mendukung, sebab komoditas ekspor Indonesia dan Uni Eropa bersifat komplementer, bukan saling bersaing," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

4 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya