Sinarmas Bantu Petani Sawit Riau Alih Usaha ke Hortikultura

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 08:01 WIB

ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sinarmas Forestry membantu masyarakat Riau beralih usaha dari tani kelapa sawit ke hortikultura melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Untuk program ini, Sinarmas mengucurkan dana hingga US$ 10 juta.

Head of Social & Security Sinarmas Forestry Agung Wiyono mengatakan program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, mengingat komoditas kelapa sawit tak lagi menjanjikan karena harganya yang terus menurun.

"Kami mencari varietas untuk agro forestry yang return-nya bisa lebih tinggi daripada sawit," ucap Agung di Balai Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) Sinarmas Forestry, Perawang, Riau, Ahad, 17 Juli 2016.

Menurut Agung, Sinarmas juga mendorong usaha tani sayuran, ternak sapi, dan budi daya lele. "Kami tidak men-driven komoditas apa yang harus mereka tanam. Kami arahkan membangun kecukupan bahan pangan," ujarnya.

Hasil pertanian tersebut diutamakan dipasarkan untuk pemenuhan kebutuhan setiap desa dan distrik Sinarmas Forestry, seperti untuk kebutuhan sehari-hari kontraktor dan pekerja pabrik.

Bentuk bantuan yang diberikan dalam program DMPA adalah permodalan, pelatihan, dan penyuluhan. "Kami juga bantu bibit dan pupuk," tutur Agung.

Perwakilan Social and Security Sinarmas Forestry Jakarta, Jeffri Nurhalim, mengatakan pengembangan ekonomi kerakyatan dalam DMPA juga penting untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan pada waktu mendatang.

Saat ini konsesi dan kawasan pabrik milik Sinarmas berhubungan dengan sekitar 700 desa di Sumatera dan Kalimantan. "Masih ada tebas-bakar untuk pembebasan lahan. Kemiskinan juga masih ada di desa-desa itu," ucap Jeffri.

Jadi, ujar Jeffri, pihaknya kemudian menggabungkan konsep perhutanan dengan pertanian dalam satu area. "Kami ingin mendukung produktivitas masyarakat, agar mereka dalam mengelola lahan lebih bertanggung jawab."

Jeffri berharap program ini juga dapat mencegah konflik yang ada antara masyarakat dan perusahaan. "Kami mau hubungan yang harmonis dan sustain," tuturnya.

Dalam implementasi program DMPA, Sinarmas bekerja sama dengan lembaga-lembaga desa, seperti kelompok usaha tani, koperasi, dan badan usaha milik desa (BUMDes).

Sinarmas Forestry menargetkan dapat mengimplementasikan program ini di 500 desa di Sumatera dan Kalimantan hingga tahun 2020. Menurut Jeffri, terdapat indikator yang menentukan desa tersebut masuk prioritas DMPA. "Kami lihat time series kebakaran hutan di desa itu—semakin tinggi risikonya, kami prioritaskan."

GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

28 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

33 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

35 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

42 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

42 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

44 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

44 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

51 hari lalu

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

Dua afiliasi APP Group (Grup Sinar Mas) dilaporkan dalam dugaan tindak pidana ke KLHK. Ditengarai menebang hutam alam dan menampung kayu ilegal.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

53 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

54 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya