Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, memeriksa kelayakan jalan bus AKAP saat melakukan inspeksi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, 24 Juni 2016. Menhub Jonan gencar melakukan inspeksi demi kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Sidoarjo - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan penyedia jasa transportasi angkutan umum bus harus berbenah. Sebab, jumlah penumpang dari tahun ke tahun semakin turun. "Turunnya parah, kira-kira sampai 7 persen," kata Jonan di Terminal Bungurasih Sidoarjo, Senin, 11 Juli 2016.
Menurut Jonan, pengusaha bus harus menaikkan pelayanan untuk penumpang. Karena itu, dia akan berbicara dengan para pengusaha bus dalam waktu dekat guna menerapkan standar pelayanan bus. "Saya tak akan biarkan bus ditinggal penumpangnya," ujarnya.
Perbaikan yang dimaksud Jonan adalah setiap armada harus memperbaiki standar keselamatan, terutama untuk pengemudi dan penumpang. "Keselamatan harus jadi yang utama," ucapnya.
Selain itu, kelayakan bus harus diperhatikan. Jangan sampai pengelola bus tidak merawat armadanya dengan baik. "Pokoknya semua bus harus layak jalan," katanya.
Jika pelayanan bus sudah baik, Jonan yakin penumpang kembali memilih layanan ini. "Saya akan sangat sedih jika bus sampai tak ada," tuturnya.
Selain itu, menurut dia, keberadaan bus masih sangat penting. Sebab, tidak mungkin semua penumpang diangkut kereta api, pesawat, atau kapal. "Wong Amerika yang maju saja masih perlu bus, Indonesia jelas masih butuh," katanya.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.