RI-Malaysia Sepakat Aktifkan Lagi Perdagangan Lintas Batas  

Reporter

Kamis, 30 Juni 2016 19:28 WIB

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong berbincang dengan para pewarta di ruang rapat Kementerian Perdagangan, Kamis, 16 Juni 2016. TEMPO/Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat working group border trade agreement (BTA) atau perdagangan lintas batas kembali diaktifkan. Hal itu disepakati keduanya dalam pertemuan The 2nd Indonesia-Malaysia Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Ministerial Meeting, yang diadakan hari ini di Hotel Kempinski, Jakarta.

“Malaysia merupakan mitra dagang terbesar kedua dan mitra investasi potensial di ASEAN bagi Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dalam konferensi pers seusai acara, Kamis, 29 Juni 2016.

Thomas menambahkan, banyak sekali peluang untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara. Pertemuan JTIC secara keseluruhan membahas berbagai isu bilateral di bidang perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Malaysia. Pada 2015, total nilai perdagangan kedua negara sebesar US$ 16 miliar atau turun 21,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Thomas berujar kedua negara menginginkan nilai perdagangan Indonesia dan Malaysia bisa seperti yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Najib Razak. Nilai yang dicita-citakan tersebut sebesar US$ 30 miliar.

Lewat forum pertemuan tingkat menteri JTIC ini, diharapkan jaringan kerja antara pengusaha Indonesia dan Malaysia dapat menciptakan peluang bisnis serta akses pasar potensial. Tom mengatakan Indonesia mendorong pertemuan ketiga JTIC mendatang bisa dilakukan business engagement di antara kedua negara yang sifatnya government to business (G to B).

“Dengan begitu, apabila ada persoalan yang dihadapi pihak swasta dapat segera dicarikan jalan keluar,” tutur Thomas.

Selain reaktivasi perdagangan lintas batas, pemerintah Indonesia membahas isu pemalsuan produk Indonesia di Malaysia. Thomas mengatakan pemerintah Malaysia sangat mendukung penyelesaian kasus pemalsuan produk Indonesia. Malaysia juga setuju dilakukan investigasi lanjutan terhadap beberapa perusahaan Malaysia yang terlibat dalam kasus pemalsuan produk tersebut.

Selama periode 2010-2015, nilai investasi Malaysia di Indonesia tercatat mencapai US$ 8,9 miliar dan menduduki peringkat kelima berdasarkan negara asal investasi. Lima besar investasi teratas dari Malaysia di Indonesia ialah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi (US$ 2,2 miliar).

Berikutnya disusul konstruksi (US$ 1,7 miliar), tanaman pangan dan perkebunan (US$ 1,6 miliar), industri makanan (US$ 616,5 juta), serta industri kimia dasar atau produk farmasi (US$ 267,1 juta).

Adapun pertemuan ini merupakan pertemuan kedua yang dilakukan antarnegara setelah delapan tahun vakum. Pertemuan JTIC pertama dilangsungkan pada 2008.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

KPPU Cari Penyebab Harga Bawang Putih Mahal

8 jam lalu

KPPU Cari Penyebab Harga Bawang Putih Mahal

Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan pengecekan lapangan di 7 wilayah untuk mencari tahu penyebab bawang putih mahal.

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

16 jam lalu

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

Puluhan ribu kontainer sempat tertahan di pelabuhan karena aturan impor. Apa saja isinya?

Baca Selengkapnya

Kontainer Menumpuk di Pelabuhan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Saling Kritik

18 jam lalu

Kontainer Menumpuk di Pelabuhan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Saling Kritik

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian saling tuding sebagai biang menumpuknya ribuan kontainer barang impor di pelabuhan

Baca Selengkapnya

Kemenperin Pastikan Tak Ada Keluhan dari Pelaku Usaha saat Pertek Berlaku

1 hari lalu

Kemenperin Pastikan Tak Ada Keluhan dari Pelaku Usaha saat Pertek Berlaku

Kemenperin memastikan sejak regulasi terkait pertimbangan teknis (Pertek) yang mengatur impor berlaku, tidak ada keluhan dari pelaku industri

Baca Selengkapnya

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan Dorong APEC Adopsi Digitalisasi di Industri Rantai Pasok

1 hari lalu

Menteri perdagangan Zulkifli Hasan Dorong APEC Adopsi Digitalisasi di Industri Rantai Pasok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dengan mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

3 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

4 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

5 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

8 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya