BI: Ekonomi Indonesia Kuat Hadapi Dampak Brexit  

Reporter

Minggu, 26 Juni 2016 13:16 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan perekonomian saat ini memiliki ketahanan yang baik. Ketahanan ekonomi ini diyakini mampu menjaga perekonomian Indonesia terhadap dampak hasil referendum di Inggris, yaitu keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit).

"Stabilitas makroekonomi tetap terjaga, yang tercermin dari inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan nilai tukar yang relatif stabil," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 26 Juni 2016.

Tirta menambahkan, BI memandang keluarnya Inggris dari Uni Eropa memiliki dampak yang relatif terbatas pada perekonomian domestik, baik di pasar keuangan maupun kegiatan perdagangan dan investasi. Di pasar keuangan domestik, di tengah terjadinya pelemahan di pasar uang Eropa dan Asia, menurut Tirta, nilai tukar rupiah relatif stabil.

Simak Juga: Tak Ada Dampak Langsung Brexit, Ekonom: Tetap Hati-hati

Sedangkan pasar saham Indonesia mengalami koreksi relatif terbatas. Terutama apabila dibandingkan dengan negara-negara peers, seperti India, Thailand, dan Korea Selatan.

Selain di pasar keuangan, dalam jangka menengah, dampak Brexit melalui jalur perdagangan juga diyakini relatif terbatas. Pangsa ekspor Indonesia ke Inggris hanya sekitar 1 persen dari total ekspor Indonesia.

Meskipun demikian, dampak lanjutan dari terganggunya hubungan perdagangan Inggris-Eropa, menurut Tirta, tetap perlu dicermati. Hal ini mengingat pangsa ekspor Indonesia ke Eropa (di luar Inggris) mencapai 11,4 persen pada 2015. "Sebagian besar ekspor Indonesia ke Eropa adalah bahan baku dan mentah," ujar Tirta.

Baca Juga: Kadin: Brexit Pengaruhi Perjanjian Perdagangan Bebas

Kemudian dampak pada kinerja investasi di Indonesia juga diprediksi BI terbatas. Sebab, dalam lima tahun terakhir, pangsa penanaman modal asing langsung dari Inggris terhadap total penanaman modal asing di Indonesia tercatat di bawah 10 persen.

Tirta menambahkan, BI akan terus mencermati potensi risiko yang muncul dari hasil referendum di Inggris. BI juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memonitor perkembangan perekonomian global, serta tetap mendukung langkah-langkah pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Hal ini dilakukan melalui penguatan stimulus pertumbuhan dan percepatan implementasi reformasi struktural."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya