Kementerian Keluarkan 312 Dokumen Izin Penangkapan Ikan  

Reporter

Jumat, 24 Juni 2016 11:26 WIB

Nelayan menampung udang hasil tangkapannya usai ditimbang di tempat pelelangan ikan Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat, Jumat malam, 31 Oktober 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyerahkan 312 dokumen perizinan usaha penangkapan ikan kepada pengusaha perikanan. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar mengatakan dokumen tersebut terdiri atas 66 surat izin usaha penangkapan (SIUP), 246 surat izin penangkapan ikan (SIPI), dan surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI).

Menurut Zulfikar, kebijakan daftar negatif investasi berpengaruh pada penerbitan dokumen perizinan. Sebelumnya, kata dia, perizinan bisa menghabiskan waktu hampir satu bulan. "Ke depan perizinan dapat dipercepat menjadi lima hari dengan syarat semua dokumen yang diminta kepada para pengusaha harus segera dilengkapi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 24 Juni 2016.

Direktur Pengendalian Penangkapan Ikan Saifuddin mengatakan pemerintah bakal mempermudah pengusaha dalam memperoleh SIUP, SIPI, dan SIKPI. Namun, ia menambahkan, syarat-syarat yang harus dilengkapi terlebih dulu.

Menurut Saifudddin, pemenuhan syarat tersebut sebagai transparansi database dan pertanggungjawaban kementerian kepada Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kedua lembaga itu, kata dia, juga turut mengawasi KKP dalam penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI. “Pada intinya kami akan memudahkan, tapi database harus ada di tempat kami untuk pertanggungjawaban ke Kemenkeu dan BPK," katanya.

Zulficar menjelaskan, pendaftaran SIUP dan perizinan dapat dilakukan secara online melalui www.perizinan.kkp.go.id. “Perizinan online ada website yang bisa dilihat, yang memuat semua prosedurnya. Jika dibenahi semua prosesnya, ini akan bisa mengakselerasi. Mudah-mudahan nanti lima hari bisa selesai,” kata Zulficar.

Kebijakan DNI, kata Zulficar, juga memberikan kesempatan kepada nelayan dalam negeri untuk bebas menangkap ikan secara mandiri. “Sekarang ikan semakin banyak, tangkapan nelayan cukup banyak. Kapal eks asing sudah tidak bisa melaut. Artinya nelayan Indonesia silakan melaut,” ujarnya.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

7 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

28 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

48 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

48 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

48 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

49 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya