Menteri Susi: 57 Kapal Ditangkap, Kok Hanya Satu Diprotes?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 21 Juni 2016 18:19 WIB

Kapal penangkap ikan berbendera Cina yang ditangkap TNI-AL di perairan Natuna, pada 17 Juni 2016. dok. TNI-AL

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa sepanjang tahun 2016, sudah ada 57 kapal pencuri ikan yang ditangkap di perairan Natuna, Kepulauan Riau, namun hanya satu penangkapan yang menuai protes.

"Ada satu penangkapan protes, heboh, yang lainnya enggak," kata Susi di kantor Kementerian KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juni 2016. Susi melanjutkan bahwa semua kapal pencuri ikan akan berusaha memberikan perlawanan ketika akan ditangkap.

BACA: Cina Protes Soal Penembakan Kapal, Ini Kata Menteri Susi

Perlawanan itu pernah dilakukan kapal asal Vietnam yang beberapa kali ditangkap saat mencuri ikan di perairan Indonesia. Sebelumnya, sekelompok kapal yang belakangan diidentifikasi sebagai kapal Cina kabur setelah dipergoki kapal TNI AL.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Edi Sucipto mengatakan kelompok kapal asal Cina itu sempat melarikan diri saat dihampiri KRI Imam Bonjol. TNI AL pun sempat melakukan tembakan peringatan, namun diabaikan.

BACA: Juli, Menteri Susi Tenggelamkan 30 Kapal Pencuri Ikan

"Setelah beberapa kali peringatan dan tembakan ke haluan kapal, satu dari 12 kapal ikan asing itu dapat dihentikan," katanya. Kejadian ini memicu protes pemerintah Cina yang yakin kapalnya berada di perairan Perikanan Tradisional Cina.

Karena itu, menurut Pemerintah Cina, tidak sepatutnya kapal tersebut ditembak. Namun, menanggapi hal ini Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan Sjarief Widjaja mengatakan di dalam penanganan pelanggaran pencurian ikan di laut ada tahapannya.

BACA: Naik Kapal Perang, Menteri Susi Temui Nelayan Pesisir

Tahapan pertama mendeteksi bahwa kapal itu berada di wilayah teritorial Indonesia. Kedua, melakukan pengejaran dan peringatan berupa suara, dan terakhir tembakan peringatan jika kapal itu masih melanggar dan membahayakan operasi kapal Indonesia.

Sjarief menuturkan, sekarang tak perlu melihat asal kapal yang ditangkap selama dia melanggar dan mengambil sumber daya ikan dan laut maka wajib ditindak. "Karena itu (sumber daya laut dan ikan) wajib dilindungi," ujar Sjarief.

DIKO OKTARA

BACA JUGA
Dapat Sejuta KTP, Heru Budi: Selamat Saja Buat Pak Ahok
Habiburokhman: Rompi Oranye untuk Ahok Masih Ada di Mobil

Berita terkait

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

8 menit lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

5 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

9 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya