TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan pemerintah akan membangun 16 pusat logistik berikat (PLB) yang baru.

"Salah satu yang kami jadikan opsi sebagai tempat peresmian adalah MRO (maintenance, repair, and overhaul) milik PT GMF Aeroasia," ujar Heru di kantornya, Jumat, 17 Juni 2016.

Maret lalu, pemerintah telah meresmikan sebelas PLB, seperti di Cakung, Balikpapan, Karawang, Denpasar, dan Subang. Nantinya 16 PLB baru tersebut dibangun dalam semester I 2016. "Besok kita lihat di semester II. Kami masih targetkan, seperti yang diminta pimpinan, sebanyak 50 PLB pada tahun ini," kata Heru.

Puluhan PLB tersebut dibangun dengan tujuan menekan waktu tunggu muat-bongkar barang di pelabuhan atau dwelling time. Saat ini dwelling time di PLB sudah bisa ditekan hingga kurang dari dua hari. "Target kami same day. Dua hari ini lebih ke post-custom clearance karena pre-custom clearance sudah tidak ada barrier sama sekali," tutur Heru.

Saat ini, menurut Heru, tidak ada lagi verifikasi larangan dan atau pembatasan serta perizinan pada proses pre-custom clearance. Waktu custom clearance sendiri saat ini bisa ditempuh dalam waktu beberapa menit. "Jadi saya kira dari fase pre-custom clearance dan post-custom clearance sudah tidak ada masalah," ucap Heru.

Ke depan, Heru menambahkan, Kementerian Keuangan akan berkomunikasi dengan PT Pelabuhan Indonesia dan otoritas pelabuhan untuk menekan dwelling time. "Sehingga target same day untuk PLB bisa kami capai. Sudah ada juga perusahaan yang meng-generate pajak penghasilan badan lebih banyak karena adanya peningkatan pendapatan dari ongkos timbunnya dalam PLB," ujar Heru.

ANGELINA ANJAR SAWITRI