Menteri Susi Bakal Lacak Impor Ikan  

Reporter

Rabu, 8 Juni 2016 23:04 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, di sela-sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia dua pekan lalu, menyempatkan diri untuk mengusir masuk angin dengan cara bersepeda. TEMPO/Arif Zulkifli

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan melacak asal impor ikan jenis tuna dan cakalang yang masuk ke Indonesia. Sebab, ikan jenis itu banyak dihasilkan nelayan dari dalam negeri. “Pengusaha dan negara asal akan di-trace, yang penting jangan sampai ganggu sehingga nelayan susah,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 8 Juni 2016.

Susi curiga, impor itu dari pengusaha nakal asal negara tetangga yang menggunakan Indonesia sebagai negara transit sebelum mereka mengirim produknya ke Eropa. “Vietnam dan Thailand sudah dapat yellow card sehingga tak bisa jual ke Eropa," tutur Susi.

Dalam kesempatan tersebut, dia membantah kalau izin impor ikan dibuka lebar. "Kami tidak memperluas impor," katanya. Malahan, yang terjadi, ada tren penurunan impor ikan. Informasi impor saat ini juga jauh lebih transparan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Nilanto Perbowo menyatakan sepanjang kuartal pertama 2016, jumlah izin impor ikan yang dikeluarkan mencapai 29.035 ton. Namun realisasinya hanya 11.460 ton.

Menurut dia, Kementerian telah mengontrol ketat impor ikan tersebut. "Misalnya dia izin impor 1.000 ton ikan untuk diolah dan diekspor, ya dia harus patuhi itu, enggak boleh terus didistribusikan atau dijual ke pengusaha di Muara Baru," tuturnya, Selasa lalu.

Hingga April 2016, izin pemasukan hasil perikanan telah diberikan kepada 167 importir, yaitu industri pengalengan (27,25 persen), re-ekspor (45,33 persen), pemindangan (17,66 persen), fortifikasi (0,41 persen), horeka dan pasar modern (6,46 persen), dan umpan (2,90 persen).

Beberapa jenis ikan yang izin impornya paling banyak dikeluarkan hingga Maret 2015 adalah makarel (26.652 ton), sarden (19.823 ton), tuna, tongkol dan cakalang (18.210 ton), kepiting dan rajungan (4.460 ton), kerang (3.757 ton dan salmon (2.900 ton). Selain itu ada cumi-cumi, sotong, gurita (2,692 ton), udang (2.675 ton), dan ikan lainnya (2.125 ton).




GHOIDA RAHMAH, PINGIT ARIA


Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

40 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

40 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya