Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (tengah), saat meninjau fasilitas distribusi BBM, di Terminal Bahan Bakar Minyak Kabupaten Sorong, Papua Barat, 30 April 2016. Unit produksi dan pengolahan fasilitas kilang minyak Kasim, Sorong, milik Pertamina (persero) saat ini memenuhi distribusi 12 persen kebutuhan bahan bakar di provisnis Papua dan Papua Barat. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Upaya PT Pertamina(Persero) menekan angka kehilangan minyak(losses) dalam proses distribusi tidak selamanya berjalan mulus. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan beberapa kali karyawannya di daerah mendapat teror dari sekumpulan orang tidak dikenal.
"Serikat pekerja kami mempertanyakan keamanan para karyawan khususnya yang berkaitan dengan serah terima minyak," ujar Dwi di kantor Komisi VII DPR, Rabu, 8 Juni 2016.
Kasus yang paling baru terjadi di Terminal BBM Teluk Kabung, Sumatera Barat, pada Selasa, 7 Juni lalu. Sekumpulan orang menyerbu terminal bahkan menganiaya penjaga dan karyawan. Alasannya karena orang tersebut tidak boleh masuk Terminal BBM untuk mengambil minyak. Padahal, kata Dwi, akses publik ke Terminal BBM memang dibatasi karena fasilitas tersebut termasuk objek vital nasional.
Beruntung, kerusuhan cepat ditangani dengan bantuan kepolisian. Tetapi pasokan BBM sempat dihentikan sejak kemarin hingga pukul 11.00 WIB hari ini.
Kerusuhan lainnya terjadi di Bali beberapa tahun lalu. Karyawan Pertamina dikeroyok beberapa orang tidak dikenal yang berusaha mencari informasi tentang truk tangki BBM yang 'kencing'. Istilah ini dipakai ketika tangki BBM disabotase pihak yang mencari keuntungan pribadi.
"Kami berhadapan dengan preman ketika tertibkan losses," ujar Dwi.
Pertamina berupaya menekan losses ke angka 0,02 persen. Saat ini, toleransi masih di angka 0,19 persen. Angka ini turun dibandingkan dua tahun lalu sebesar 0,43 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengakui Pertamina butuh pengamanan ekstra, khususnya di fasilitas distribusi BBM. Dia berjanji mengadakan rapat khusus dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. "Kami akan adakan rapat khusus soal ini," ujarnya.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?
12 Januari 2024
SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Gumi (SKK Migas) merealisasikan lifting minyak sebesar 605,5 ribu barel per hari (BOPD) pada 2023.