TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan melalui atasenya akan mengupayakan perluasan jenis ekspor untuk produk makanan dan minuman Indonesia ke Filipina, terutama melalui pameran berskala internasional.
"Saat ini sudah ada 16 produk makanan dan minuman dari Indonesia yang beredar di pasar swalayan besar di Filipina," kata Atase Perdagangan Irawan kepada Antara di sela pameran SIAL-Asean, di Manila, Kamis, 2 Juni 2016.
Menurut Irawan, produk makanan dan minuman produksi Indonesia tersebut cukup diminati masyarakat Filipina, terutama minuman kopi instan.
"Produk Kopiko 78 derajat di sini mendapat persaingan ketat tidak hanya dari produk sejenis dari merek internasional, tapi juga lokal," kata Irawan.
Bahkan, akibat persaingan ketat itu, lanjut dia, ada yang melakukan "kampanye hitam" agar produk minuman kopi instan dari Indonesia itu tidak laku.
"Pangsa pasarnya cukup kuat, masing-masing merek menguasai 30 persen pasar kopi instan," ujar Irawan.
Selain kopi, produk makanan dan minuman yang mampu bersaing di pasar Filipina ada mi instan (Indofood), minyak goreng sawit (Bimoli dan Mitra), biskuit (Tiger dan Oreo), minuman (Extra Joss, You C-1000, Fruit Tea), nata de coco, permen (Kopiko), minuman bernutrisi (Energen), serta minuman dan biskuit untuk penderita diabetes (Diabetasol).
"Peluang pasar produk makanan dan minuman Indonesia di Filipina sangat besar, karena negeri ini juga termasuk salah satu negara dengan penduduk besar di Asean," kata Irawan.
Irawan memiliki obsesi setidaknya produk makanan dan minuman dari usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia bisa masuk ke pasar Filipina.
Hal senada dikemukakan Dubes RI untuk Filipina Johny J. Lumintang. "Pertumbuhan ekonomi Filipina saat ini cukup tinggi mencapai 6,9 persen," ujar Johny.
Dengan pertumbuhan sebesar itu, dan masyarakat Filipina yang cenderung konsumtif maka peluang produk makanan dan minuman, khususnya dari Indonesia, kata dia, sangat besar.
Bahkan, Johny mengaku pada setiap kegiatan, kedutaan mengupayakan ada produk makanan dan minuman yang dihidangkan kepada para tamu asing sebagai bagian dari promosi.
Berdasarkan data Otoritas Statistik Filipina (PSA) yang diolah Atase Perdagangan RI, pangsa pasar produk makanan dan minuman Indonesia di Filipina mencapai 8,13 persen.
Tahun lalu, Filipina mengimpor produk makanan dan minuman dari Indonesia senilai mencapai US$ 452,1 juta dan mengekspor produk makanan dan minuman dari Filipina ke Indonesia senilai US$ 15,8 juta.
ANTARA
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
14 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
15 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya