Sensus Data Ekonomi 2015 Sudah Selesai 85 Persen

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 28 Mei 2016 21:16 WIB

Seorang pembeli milih sayuran di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, 5 Mei 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan data Sensus Ekonomi 2016 bisa menggambarkan potensi ekonomi Indonesia, mendukung program pemerintah yang sedang mendorong peningkatan para pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 telah mencapai perkembangan hingga 85 persen. "Tapi, seandainya ada rumah tangga yang terlewat pencacahannya, tetap kami kumpulkan datanya setelah 31 Mei," kata Sasmito saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Mei 2016.

Tenggat waktu Sensus Ekonomi 2016 jatuh pada akhir bulan ini. Sasmito mengatakan, BPS mematok target 100 persen usaha tercacah hingga batas waktu 31 Mei. "Kami memastikan usaha yang ada dan hidup dulu. Maksimal akhir Juni, seluruh usaha sudah teridentifikasi," kata Sasmito.

Hingga kini, menurut Sasmito, BPS belum memiliki gambaran mengenai hasil dari sensus tersebut. Dia mengatakan, data berupa aktivitas perusahaan, besaran usaha, tenaga kerja yang dimiliki, penggunaan internet, dan lain sebagainya sudah dikumpulkan oleh BPS. "Tapi belum kami olah. Kami akan identifikasi dan verifikasi dulu," dia menuturkan.

Sasmito berujar, pengecekan ulang diperlukan agar hasil dari sensus akurat. Jika saat pengecekan ditemui data yang belum valid, BPS akan mengkonfirmasi ulang data tersebut kepada perusahaan yang bersangkutan sepanjang Juni hingga Oktober. "Kan kadang ada yang salah tulis. Dari jutaan perusahaan, ada puluhan ribu yang pasti begitu," dia menuturkan.

Pada Mei ini, pemerintah menggelar Sensus Ekonomi 2016. Sensus yang melibatkan sekitar 300 ribu pegawai BPS itu berlangsung selama 30 hari. Kepala BPS Suryamin menuturkan puluhan juta pelaku usaha akan disensus. Data sensus ekonomi 2016 akan menggambarkan potensi ekonomi Indonesia.

Saat ditemui pada 1 Mei lalu, Sasmito menargetkan pada Agustus nanti, data jumlah usaha di seluruh Indonesia sudah didapatkan. Sementara data jumlah pekerja dan total omset ditargetkan rampung pada 15 Desember. "Pada 2017, selesai data permasalahan-permasalahan bisnisnya. Semua informasi akan selesai pada 2018," kata dia.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

23 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

26 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

26 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya