Antisipasi Lebaran, Citilink Kerahkan Armada Tambahan  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 23 Mei 2016 01:43 WIB

Sejumlah pramugari maskapai Citilink dan pegawai Kapal Api berfoto dalam peluncuran maskapai Citilink jenis Airbus A320 berlogo Kapal Api di Garuda Maintenance Facility (GMF) hangar 4, Tangerang, Banten, 6 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai berbiaya murah (LCC), Citilink Indonesia, akan mengerahkan dua dari lima armada cadangan yang dimilikinya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2016. Presiden dan CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan dua armada itu merupakan pesawat Boeing 737-500 yang akan melayani sejumlah rute padat.

“Citilink Indonesia akan mengajukan izin extra fight minimal 136 penerbangan tambahan dan 34 ribu kursi ekstra dalam rangka libur Lebaran 2016," ujarnya di Jakarta, Ahad, 22 Mei 2016.

Burhan mengatakan penerbangan tambahan ini akan mulai beroperasi pada puncak arus mudik Lebaran, yaitu dari tanggal 2-14 Juli 2016. Dengan rencana pengajuan penerbangan tambahan tersebut, Citilink akan terbang 245 kali dalam sehari atau naik sekitar 5 persen dibanding hari biasa dengan 234 penerbangan.

Diperkirakan pada puncak arus mudik akan terjadi lonjakan yang signifikan. Karena itu, Citilink mengerahkan armada cadangan berupa pesawat B737-500 guna memenuhi permintaan pasar.
“Kami mengimbau penumpang selama Lebaran sebaiknya membeli tiket pulang-pergi guna memastikan tidak kehabisan tiket,” ujar Burhan.

Kementerian Perhubungan mencatat total penumpang selama periode Lebaran 2015 adalah sebanyak 17,45 juta penumpang, atau berkurang dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 17,73 juta penumpang.

Saat ini, Citilink mengoperasikan 42 pesawat, yang terdiri atas Airbus A320 (37 pesawat) dan Boeing 737-500 (5 pesawat).

UCOK RITONGA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya