TEMPO.CO, Jakarta - Laju pasar obligasi masih tersendat akibat sentimen negatif. Nilai tukar rupiah yang cenderung bergerak melemah menjadi salah satunya.
Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan imbas kenaikan dolar Amerika tak hanya terasa di dalam negeri.
"Sejumlah laju pasar obligasi global juga terlihat mulai mengalami peningkatan yield seiring dengan lonjakan dolar Amerika Serikat," kata Reza dalam siaran persnya, Jumat, 20 Mei 2106.
Pergerakan yield untuk tenor pendek atau 1-4 tahun rata-rata mengalami kenaikan yield 5,61 bps. Tenor menengah atau 5-7 tahun naik sebesar 4,37 bps dan tenor panjang atau 8-30 tahun naik 3,50 bps.
"Kembalinya aksi jual memberikan imbas negatif pada pergerakan laju pasar obligasi," kata Reza. Laju seri benchmark mampu bergerak lemah. FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo lebih-kurang 6 tahun dengan harga 103,14 persen memiliki yield 7,50 persen atau naik 8,73 bps. Sehari sebelumnya, FR0053 berada di harga 103,52 persen memiliki yield 7,41 persen. FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo lebih-kurang 20 tahun dengan harga 103,01 persen dan yield 7,95 persen atau naik 4,84 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,50 persen dan yield 7,90 persen.
Pada Kamis, 19 Mei 2016, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tecermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,45 bps di level 112,21 dari sebelumnya di level 112,71. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tecermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,11 bps di level 106,57 dari sebelumnya di level 106,69.
Sedangkan pada laju yield obligasi korporasi mulai ada perbaikan meski tetap terjadi penurunan tipis yield. Obligasi korporasi dengan rating AAA untuk tenor 9-10, yield berada di kisaran level 9,82 persen-9,83 persen. Obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, yield berada di kisaran level 9,86 persen-9,87 persen. Untuk yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,20 persen-11,25 persen dan pada rating BBB di kisaran 13,53 persen-13,54 persen.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
34 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya