TEMPO.CO, Jakarta - Tren surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut. Sepanjang April 2016 transaksi perdagangan internasional Tanah Air surplus US$ 667,2 juta.
"Tren surplus ini bagus sekali untuk perekonomian kita," ujar Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadiwibowo di kantornya, Senin, 16 Mei 2016.
BPS mencatat surplus April diperoleh dari selisih ekspor US$ 11,45 miliar dan impor US$ 10,78 miliar. Pun, sepanjang tahun ini neraca Indonesia surplus US$ 2,33 miliar. Namun, sepanjang tahun pula perdagangan Indonesia terus mengalami penurunan. Ekspor komoditas minyak dan gas pada April turun 28,44 persen dari US$ 1,24 miliar menjadi US$ 890 juta. Ekspor nonmigas turut melemah 0,1 persen menjadi US$ 10,65 miliar.
Sisi impor turut melemah 4,62 persen dibandingkan Maret 2016. Impor migas turun 12,32 persen menjadi US$ 1,36 miliar. Sementara impor nonmigas turun 3,39 persen menjadi US$ 9,42 miliar.
Secara tahunan transaksi ekspor negara melemah 12,65 persen dibandingkan April 2015. Sedangkan nilai impor di April 2016 turun 14,62 persen. Sasmito mengatakan lemahnya perekonomian masih mendera dunia. "Kita harus memperbanyak produksi industri dan mencari pasar baru untuk memperbaiki kualitas neraca," ucapnya.
ANDI IBNU
Berita terkait
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram
21 jam lalu
Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen
1 hari lalu
Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile
1 hari lalu
Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka
2 hari lalu
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS
2 hari lalu
Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
2 hari lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global
2 hari lalu
Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik
3 hari lalu
Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024
3 hari lalu
BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS
3 hari lalu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.
Baca Selengkapnya