Menteri Susi: Pencurian Ikan Diberantas, Kapal Lokal Dominan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 14 Mei 2016 18:32 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti, memberikan keterangan kepada awak media, di Jakarta, 15 April 2016. Permintaan ini karena Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, belum memberikan rekomendasi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim saat ini jumlah kapal lokal yang melaut di perairan Bitung, Sulawesi Utara lebih banyak dibanding sebelumnya. "Sekarang kapar ikan lokal sudah mendominasi perairan Bitung," kata Menteri Susi secara tertulis pada Sabtu, 14 Mei 2016.

Susi menjelaskan laju produksi perikanan di Kabupaten Bitung meningkat. Kata dia, tangkapan meningkat 17 persen per trip atau mnejadi 2.061 kapal ikan lokal dengan melibatkan 28.843 nelayan.

Dampak positif lainnya adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan (NTN) di provinsi Sulawesi Utara. Menurut data Badan Pusat Stastistik (2015), NTN di Bitung meningkat dari 109,40 pada 2014 menjadi 111,42 pada 2015. Pemerintah berharap tangkapan tersebut dapat seratus persen diperuntukkan bagi usaha dalam negeri.

“Kami berusaha mengawal semaksimal mungkin perikanan," kata dia. Menurut Susi, nelayan harus Berjaya di lautnya sendiri. Jumlah kapal lokal harus mendominasi. "Jika kapal lokal mendominasi, produktivitas nelayan meningkat. Hasil tangkapan bisa dijual atau disuplai ke pabrik."

Menurut dia, sebelumnya produksi perikanan tangkap di Bitung tercatat hanya 111.316 ton. Jumlah ini sangat rendah jika dibandingkan dengan kapasitas penangkapan ikan yang didominasi oleh kapal penangkap ikan eks asing dengan rata-rata 190 GT.

Sedangkan potensi produksi yang tidak tercatat dari 95 kapal ikan eks asing selama 2014 sekitar 60.269 ton atau senilai Rp. 3,013 triliun. Selain itu, tercatat telah terjadi penyimpangan penggunaan BBM bersubsidi oleh kapal-kapal eks asing sebesar Rp 189 miliar pada 2014.

Menteri Susi menjelaskan turunnya produksi perikanan pada Unit Pengolahan Ikan (UPI) tahun 2014 di Bitung, tercatat sebanyak 53 unit dengan total kapasitas terpasang sebesar 361.200 ton per tahun. Utilitas 41,86 persen bahan baku dipasok dari Bitung, Manado dan Gorontalo. Sementara untuk 2015, tercatat sebanyak 54 UPI mengalami penurunan utilitas menjadi 22,53 persen yang disebabkan berkurangnya pasokan bahan baku.

“Ini sebenarnya konsekuensi dari tidak beroperasinya lagi kapal penangkapan ikan eks asing, dimana 54.223 ton atau 36 persen bahan baku UPI bergantung pada perusahaan penangkapan ikan eks asing." Hal itulah yang menyebabkan UPI melakukan pengurangan jumlah hari operasi dan penyesuaian kebutuhan tenaga kerja, terutama tenaga kerja borongan, bukan tenaga kerja tetap.

Turunnya produksi olahan UPI akhirnya berujung pada turunnya volume ekspor sebesar 37,68 persen. Sebelumnya ekspor dari 31.007 ton pada 2014 menjadi 19.323 ton pada 2015. Sementara untuk nilai ekspor, turun sebesar 22,45 persen yakni dari US$ 125.883.438 menjadi US$ 97.579.417 atau turun sebesar Rp. 367,3 miliar.

Saat ini, KKP sedang mempersiapkan pengaturan kapal penyangga untuk mengangkut hasil tangkapan. Hal ini dilakukan agar mendongkrak ketersediaan bahan baku untuk UPI. Rencananya, pengaturan kapal penyangga dari fishing ground ke pelabuhan dengan bekerjasama dengan BUMN Perikanan yakni Perum Perindo untuk memenuhi kebutuhan.

KKP juga memberikan sejumlah bantuan senilai Rp. 14,5 Milyar untuk mendukung aktivitas kelautan dan perikanan di kota Bitung. Susi berharap bantuan ini dapat menjadi angin segar bagi nelayan dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong produktivitas dalam menggerakkan perekonomian usaha nelayan.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya