TEMPO.CO, Jakarta - PT Reliance Securities Tbk memberikan klarifikasi terkait pemberitaan oleh salah satu media yang menyebutkan bahwa Reliance telah gagal bayar dengan total dana nasabahnya tersebut mencapai ratusan miliar rupiah.
“Terkait pemberitaan tersebut, maka kami sampaikan bahwa EP Larasati bukan bagian dari Reliance Securities dan sudah tidak bekerja lagi di sini sejak April 2014,” ujar kuasa hukum Reliance, Andi Simangunsong di kantor Reliance, Senin, 9 Mei 2015. Dengan begitu, kata dia, segala tindakan Larasati menjadi tanggung jawab pribadi Larasati sendiri.
Ia melanjutkan, tindakan Larasati yang menghimpun dana dari masyarakat dengan jaminan Bond seri FR00035 dengan nama Reliance merupakan tanpa izin dan tanpa sepengetahuan Reliance. “Reliance tidak memiliki jaminan Bond seri FR0035,” kata dia.
Andi menuturkan, produk yang dijual Larasati, juga bukanlah produk Reliance Securities dan tidak terdaftar dalam produk yang dijual Reliance yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terlebih, kata dia, Reliance tak memiliki kantor Wealth Management.
Ia menegaskan, Reliance tidak pernah bekerja sama dengan PT Magnus Capital untuk menerima dana dari masyarakat atas produk yang dijual Reliance. Menurut Andi, kalau memang resmi, semestinya dana ditransfer ke Reliance, bukan Magnus Capital. “Dalam kasus ini Reliance rugi karena namanya dicatut,” tutur Andi.
Kasus ini mencuat ke permukaan menyusul adanya aduan dari salah satu investor bernama Alwi Susanto yang mengaku dana investasi miliknya bersama sang adik, Sutanni, senilai total Rp 3,95 miliar tidak bisa kembali sejak jatuh tempo pada Desember 2015.
BAGUS PRASETIYO
Berita terkait
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
3 hari lalu
Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
Baca SelengkapnyaKelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut
13 hari lalu
Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.
Baca SelengkapnyaDosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator
16 hari lalu
Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.
Baca Selengkapnya'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T
16 hari lalu
Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran
21 hari lalu
Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.
Baca SelengkapnyaWaspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas
22 hari lalu
Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.
Baca SelengkapnyaDPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob
24 hari lalu
Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara
25 hari lalu
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital
25 hari lalu
Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.
Baca Selengkapnya