TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Senin, 9 Mei 2016, diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.

Dalam risetnya, tim riset PT Mega Capital Indonesia menyatakan IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin mampu ditutup menguat setelah mengalami pelemahan hamper sepanjang perdagangan. Kemampuan indeks bertahan di (atas) support level terdekat 4.805 memberikan peluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menuju resistance level 4.845.

Candle yang membentuk formasi hammer memberikan peluang terjadinya penguatan dalam jangka pendek. “ IHSG diprediksi di kisaran 4.785-4.845,” tulis riset tersebut, Senin (9 Mei 2016).

Adapun, rilis data ekonomi Indonesia masih menjadi faktor penggerak indeks dengan deflasi 0,45% pada April 2016 dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 yang mencapai 4,92%.

Kemudian, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat dengan indeks Dow Jones naik 0.,5%, S&P 500 naik 0.32% dan Nasdaq naik 0.40% dipicu oleh kenaikan harga minyak dan data tenaga kerja Amerika yang dibawah ekspektasi.

Non-farm payrolls untuk April 2016 menunjukkan penambahan 160.000 lapangan kerja dibandingkan ekspektasi 200.000 sehingga menurunkan kemungkinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Juni mendatang. “IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.”

Adapun, sejumlah informasi emiten yang perlu dicermati a.l EXCL rights issue Rp3.150 per lembar, CTRA raih marketing sales Rp1,1 triliun, MLPL bidik pertumbuhan pendapatan 9%-10%, KPIG siapkan capex Rp1,2 trilliun, LPPF buka gerai Ke-143, dan Anak SUGI mampu bayar utang.

Sejumlah saham pilihan hari ini:

BISNIS.COM