TEMPO.CO, Washington - Sumber anonim di balik bocornya dokumen Panama Papers mengatakan ketimpangan pendapatan merupakan salah satu pemicu kenapa Panama Papers diungkap ke publik. Dengan publikasi tersebut, diharapkan pemerintah bisa berbuat lebih banyak untuk mengatasi kesenjangan pendapatan masyarakat ini.
Beberapa hari sebelum informasi tersebut dibuka untuk umum, sumber tersebut merilis pernyataan sebanyak 1.800 kata untuk surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) menjelaskan motif membocorkan informasi dan membenarkan tindakannya. Salah satunya karena bank, regulator keuangan, dan otoritas pajak telah gagal.
Selama ini, menurut ICIJ, keputusan dibuat untuk menghindarkan orang kaya dari kewajiban pajak. “Namun malah mengekang masyarakat menengah dan berpenghasilan rendah,” tulis sumber itu dalam tulisannya, Ahad, 8 Mei 2016.
Sumber yang menggunakan nama samaran John Doe tersebut menawarkan diri membantu aparat penegak hukum dalam melakukan penuntutan terkait dengan pencucian uang dan penggelapan pajak perusahaan offshore yang dimuat dalam Panama Papers. Namun ia meminta kekebalan dari penuntutan sebagai pembocor dokumen.
Menurut John Doe, sejauh ini data yang dirilis hanya salinan dari dokumen yang memberatkan. “Ribuan penuntutan bisa berasal dari Panama Papers jika para penegak hukum bisa mengakses dan mengevaluasi dokumen yang sebenarnya,” ucap sumber itu. “Saya akan bersedia bekerja sama dengan penegak hukum sejauh yang saya bisa.”
Sumber yang bahkan tak diketahui jenis kelaminnya ini juga menyebutkan perlunya perlindungan whistleblower yang lebih baik. “Whistleblower yang mengekspos kesalahan, baik itu orang dalam maupun luar, layak mendapat kekebalan dari retribusi pemerintah,” ujarnya.
Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital
23 Juli 2022
Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital
Untuk menghasilkan produk jurnalistik berbasis data dan komputasi, media harus meningkatkan kapasitas jurnalisnya dalam hal pemahaman data dan penggunaan piranti komputer atau aplikasi web
Offshore Leaks menginisiasi kolaborasi investigasi lintas benua yang melahirkan produk investigasi berbasis data seperti Panama Papers (2016), Bahama Leaks (2016), Paradise Papers (2017&2018) dan Pandora Papers (2021)