Pertumbuhan Hanya 4,92 Persen, Paket Kebijakan Belum Efektif  

Reporter

Jumat, 6 Mei 2016 14:06 WIB

Seorang pedagang menghitung hasil uang berjualannya di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, 5 Mei 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan data Sensus Ekonomi 2016 bisa menggambarkan potensi ekonomi Indonesia, mendukung program pemerintah yang sedang mendorong peningkatan para pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finances (Indef) Enny Sri Hartati menilai, paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah hingga jilid XII untuk mendorong investasi tidak berpengaruh secara signifikan.

"Pertumbuhan investasi pada 2014 dengan 2005 tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Tumbuhnya juga rata-rata di sekitar 17 persen. Sektor-sektor yang menjadi daya tarik investor juga tidak ada perubahan," kata Enny saat dihubungi, Jumat, 6 Mei 2016.

Menurut Enny, stimulus fiskal yang semestinya dapat meningkatkan gairah investasi, terutama di sektor industri manufaktur dan industri hilir, juga tidak berdampak signifikan. "Investasi hanya fokus di sektor-sektor yang mempunyai peluang high return, seperti sektor komunikasi, sektor keuangan, dan sektor perdagangan," ujarnya.

Bahkan, Enny mengatakan, investasi pada sektor industri padat karya justru menurun, yakni sebesar 12 persen selama 2015. "Ini kan kontradiktif. Padahal pemerintah sudah menawarkan banyak fasilitas dan insentif untuk menarik investasi," kata Enny.

Paket kebijakan ekonomi jilid XII yang berfokus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, menurut Enny, memang lebih konkret. Namun, belum ada instrumen untuk mengimplementasikan kebijakan yang baru diluncurkan pekan lalu itu. "Apa yang menjadi instrumen dan panduan ketika eksekusi di lapangan, mulai dari prosedur, waktu, dan biayanya? Apakah peraturan presiden atau apa?" tuturnya.

Enny meminta, pemerintah lebih berkomitmen dalam mempermudah perizinan bagi UMKM agar bisa terimplementasi secara konkret di lapangan. "UMKM ini kan dibutuhkan tapi tidak mendapatkan perhatian. Orang mau mengurus perizinan sulit. Makanya orang juga layu sebelum berkembang, mau berusaha tapi dihadapkan berbagai macam kendala," katanya.

Pada 4 Mei lalu, Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016, yakni 4,92 persen. Pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2015, yakni 4,73 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi triwulan ini turun 0,34 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni 5,04 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

6 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

20 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya