Wapres Minta Daerah Bisa Bersaing Hadapi MEA

Reporter

Jumat, 6 Mei 2016 04:20 WIB

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah daerah harus bisa meningkatkan daya tariknya. Menurut dia, dengan menciptakan iklim persaingan yang sehat akan mendorong daerah menggenjot produktivitasnya.

"Daya tarik itu ialah kemakmuran dan itu bisa diperoleh lewat produktivitas," kata Wapres di acara pengukuhan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jakarta, Kamis, 5 Mei 2016.

Kalla menyebutkan saat ini Indonesia sudah memasuki era persaingan. Salah satunya ialah Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Menurut Kalla, kunci untuk memenangkan persaingan ialah dengan mengandalkan produktivitas, yaitu bagaimana menghasilkan produk-produk yang lebih baik, cepat, dan murah. Ada dua sektor yang bisa membuat daerah berkembang di era persaingan. Pertama ialah meningkatkan produksi pertanian, dan kedua mengembangkan sektor manufaktur.

Baca Juga: Hadapi MEA, Bahasa Inggris Jadi Kelemahan Pekerja Indonesia

Agar daerah bisa berkembang dan produktif, lanjut Kalla, pemerintah pusat tidak akan tinggal diam. Proyek pembangunan infrastruktur menjadi perhatian serius, mulai dari jalan hingga pelabuhan. Tak hanya itu, agar pelaku usaha makin berkembang maka suku bunga perbankan pun coba diturunkan. "Di birokrasi kami kurangi aturan yang menghambat. Itu langkah yang dilakukan bersama."

Dukungan dari pemerintah pusat tak berhenti sampai di situ. Wapres menyatakan dana transfer daerah pun setiap tahun terus ditambah. Bila sepuluh tahun lalu alokasi dana transfer daerah hanya sekitar Rp 200 triliun, kini sudah naik hampir tiga kali lipat.

Tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 pemerintah pusat mengalokasikan total dana transfer daerah dan dana desa Rp 770,2 triliun. Jumlah itu terdiri atas dana desa Rp 47 triliun dan dana transfer daerah Rp 723,2 triliun.

Simak: Dicegat Pengembang Pulau G, Rizal Ramli: Jangan Sok Jago

Oleh karena itu, Kalla meminta kepada daerah agar terus berinovasi dan menjalankan mandat yang sudah diberikan rakyat. "Amanah yang baik ditandai dengan peningkatan pendapatan, kurangnya pengangguran, dan perbaikan pendidikan serta kesehatan."

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

5 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

17 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

18 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

35 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya