Kerjasama RI-Saudi, Kadin Mekkah Siapkan Skema Investasi

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 04:10 WIB

-

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi bisnis dari Kadin Mekkah menyatakan kesiapan untuk mendorong kerja sama ekonomi antara Arab Saudi dan Indonesia melalui berbagai mekanisme termasuk diantaranya dengan skema investasi.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2 Mei 2016), kesiapan itu disampaikan dalam kunjungan delegasi bisnis tersebut ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan investor Arab Saudi yang hadir terdiri dari berbagai sektor di antaranya sektor hotel dan pariwisata, perdagangan besar, industri makanan, konstruksi, restoran, perdagangan kopi dan bahan bangunan.

"Sektornya cukup beragam dan memiliki peluang yang cukup prospektif untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia," katanya.

Hal itu dikatakan Franky lantaran nilai investasi Arab Saudi ke Indonesia yang masih kecil.

BKPM mencatat, dalam periode 2010-2015 nilai investasi Arab Saudi ke Indonesia tercatat mencapai 34 juta dolar AS yang berarti 0,02 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tersebut.

"Nilai ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi yang dapat dilakukan," katanya.

Franky menambahkan, dalam enam tahun terakhir realisasi investasi yang masuk dari Arab Saudi lebih dari separuhnya masuk di sektor industri kimia dan farmasi.

"Kami akan terus mendorong investor Arab Saudi untuk menanamkan modalnya di bidang real estate, hotel dan pariwisata, pembangkit listrik, kilang migas dan energi terbarukan," lanjutnya.

Franky mengemukakan, pihaknya telah menetapkan Timur Tengah sebagai salah satu kawasan prioritas dan akan terus mendorong realisasi dari komitmen yang telah masuk tersebut.

Dia menyebutkan potensi investasi dari Timur Tengah menurut data FDI Market rata-rata per tahun ke dunia sebesar 25 miliar dolar AS (setara Rp347 triliun, dengan kurs Rp13.900).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga yang menerima delegasi bisnis Kadin Mekkah tersebut menyampaikan bahwa tim pemasaran BKPM akan memfasilitasi investor Timur Tengah khusus Arab Saudi yang akan menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami telah menyampaikan penyederhanaan perizinan yang telah dilakukan oleh BKPM, seperti layanan PTSP pusat, layanan izin investasi tiga jam, serta kemudahan investasi langsung konstruksi," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Utusan Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab, Ketua Kadin Mekkah serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri serta tim marketing officer wilayah Timur Tengah.

Dalam catatan BKPM, selama ini negara-negara Timur Tengah masih berada di papan tengah daftar peringkat negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Apabila merujuk pada data rencana investasi yang dirilis BKPM periode Januari-Desember 2015, Iran menempati peringkat ke delapan dengan nilai rencana investasi Rp50 triliun, Yordania di peringkat ke16 dengan nilai investasi Rp3,3 triliun, Uni Emirat Arab berada di peringkat ke 19 dengan nilai rencana investasi Rp2,5 triliun kemudian Saudi Arabia menempati peringkat ke 22 dengan nilai Rp1,6 triliun baru diikuti oleh negara-negara Timur Tengah lainnya.


ANTARA

Berita terkait

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

16 jam lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

21 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

2 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

2 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

6 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

14 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

19 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

20 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

28 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya