PGN Raih Laba Bersih Rp 1,36 Triliun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 30 April 2016 10:05 WIB

Petugas mengisi bahan bakar gas di Stasiun Pengisian Bahan Gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) dikawasan Monas, Jakarta, 20 Oktober 2015. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) meraih laba bersih 100,65 juta dolar AS atau setara Rp1,36 triliun pada triwulan pertama 2016.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam rilis di Jakarta, Jumat mengatakan, kinerja PGN tetap baik di tengah harga minyak dunia yang mengalami penurunan signifikan dan nilai tukar rupiah yang berfluktuasi. "Untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan, kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," katanya.

Menurut dia, sepanjang triwulan pertama 2016, PGN membukukan pendapatan bersih 720,39 juta dolar AS atau naik 24,02 juta dolar dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar 696,37 juta dolar.

Peningkatan pendapatan tersebut antara lain hasil kontribusi dari beroperasinya pipa transmisi gas bumi Kalija tahap satu yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas dan peningkatan pendapatan dari PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PGN di hulu migas.

Heri mengatakan, laba operasi pada triwulan pertama 2016 tercatat 157,85 juta dolar atau naik 5,21 juta dolar dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar 152,65 juta dolar.

Sementara, EBITDA tercatat 230,33 juta dolar atau naik 13,74 juta dolar dari 216,58 juta dolar. Selama periode Januari-Maret 2016, PGN menyalurkan gas 1.643 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau naik dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar 1.567 MMSCFD.

Rinciannya, volume gas distribusi 797 MMSCFD atau naik dari 796 MMSCFD dan volume transmisi gas bumi 846 MMSCFD atau naik dari 771 MMSCFD.

Heri juga mengatakan, sejalan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik.

Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. "PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional," katanya.

Selama setahun terakhir, PGN membangun lebih dari 860 kilometer pipa gas. Pada akhir 2014, pipa gas PGN sepanjang 6.161 km dan saat ini 7.026 km atau setara 76 persen pipa gas bumi hilir nasional. Tambahan pipa gas tersebut antara lain dari pipa transmisi Kalija I sepanjang 200 km.

Saat ini, PGN hampir merampungkan pengerjaan proyek pipa di kawasan bisnis Nagoya, Batam sepanjang 18,3 km dan juga sedang membangun pipa Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 45 km.

Sampai dengan triwulan pertama 2016, PGN menyalurkan gas bumi ke 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran dan rumah makan, serta 1.576 industri skala besar dan pembangkit listrik.

Pelanggan PGN tersebar di Sumut Kepri, Riau, Sumsel, Lampung, Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, Kaltara, dan Papua.

ANTARA

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

8 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya