LIPSUS: Perlambatan Ekonomi, Awal Paket Deregulasi Bergulir

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 29 April 2016 21:38 WIB

Ilustrasi grafik penurunan. AP Photo/Thanassis Stavrakis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara berturut mengeluarkan paket kebijakan ekonomi. Tujuannya untuk melecut pertumbuhan ekonomi yang tengah dibayangi pelambatan ekonomi global. Ini gambarannya:

Situasi ekonomi global di sepanjang 2015 mengalami pelambatan. Harga komoditas andalan, seperti minyak mentah tertekan hampir 50 persen. Pada 2014 harga minyak mentah dunia yang dijual di pasaran rata-rata berada di level US$ 93 per barel. Memasuki 2015 harga minyak mentah terpangkas setengahnya dan bergerak tak jauh dari posisi US$ 30-40 per barel.

Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian yang waktu itu masih dipimpin oleh Sofyan Djalil sudah merasakan gelagat pelemahan ekonomi global akan merambat ke Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih mengandalkan kinerja ekspor, terutama komoditas, sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Indikator lainnya ialah konsumsi masyarakat, investasi asing, dan serapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Edy Putra Irawady menyatakan gelombang perlambatan ekonomi mulai terasa di kuartal II 2015. “April hingga Mei kami mengamati laju pertumbuhan ekonomi makin melambat,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 April 2016. Indikatornya lainnya ialah makin melemahnya daya beli masyarakat.

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen. Capaian itu melambat bila dibandingkan dengan periode yang sama 2014 yang 5,14 persen. “Sementara konsumsi masyarakat ada di kisaran 20 persen. Kami melihat sudah ada kerawanan,” ucap Edy.

Dua indikator tersebut membuat Kemenko waspada. Tak berhenti sampai di situ, Edy bergeser mengamati angka investasi asing yang masuk mulai awal Januari 2015. Ia mengatakan ada kenaikan nilai investasi sepanjang awal 2015 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan realisasi investasi, baik asing dan dalam negeri, pada triwulan I 2014 mencapai Rp 106,6 triliun. Sementara pada triwulan I 2015 naik menjadi Rp 124,6 triliun. “Ada peningkatan tapi tidak ada extensive margin,” kata Edy.

Ia menjelaskan investasi yang masuk tidak menyebar atau dengan kata lain tidak menciptakan industri baru. Itu artinya peluang menyerap tenaga kerja bisa dikatakan tidak ada. Menurut Edy, ada dua hal penyebabnya. Pertama ialah investor memilih menunda membangun industri.

Alasan kedua, industri yang dibangun bukan padat karya tapi berbasis teknologi. “Bisa juga investasi mereka adalah mencaplok industri lainnya. Kami khawatir,” kata dia.

Berbekal data-data tersebut, Menko Perekonomian Sofyan Djalil melapor ke Presiden Joko Widodo. Dari sinilah, lanjut Edy, konsepsi awal mengenai deregulasi melalui paket kebijakan ekonomi mulai bergulir.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

14 Oktober 2022

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

Di tengah proyeksi ekonomi gelap 2023 oleh IMF, pemerintah Indonesia dinilai harus segera mengeluarkan paket kebijakan antisipasi resesi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

11 Mei 2020

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

Jajak pendapat yang digelar Tempo.co selama sepekan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah di tengah pandemi Corona.

Baca Selengkapnya

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

4 Maret 2020

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

Penyusunan perangkat teknis yang memayungi pelaksanaan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona akan kelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

4 Maret 2020

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

Pemerintah tengah menyiapkan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona.

Baca Selengkapnya

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

17 Februari 2020

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

Pemerintah Cina siap meluncurkan paket stimulus ekonomi setelah negeri itu dihantam virus corona.

Baca Selengkapnya

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

14 Februari 2020

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

Menilai dampak virus corona lebih dahsyat dari SARS, pemerintah Singapura pun menyiapkan paket kebijakan ekonomi khusus.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

Pemerintah telah mengeluarkan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) dalam rangka menstimulus perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

Peneliti Center of Reform on Economics atau CORE Yusuf Rendy Manilet menuturkan efek dari 16 paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

1 Oktober 2019

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

Pemerintah menyatakan sedang mengevaluasi pelaksanaan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) yang selama telah dikeluarkan dalam kurun 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya