TEMPO.CO, Bima - Presiden Joko Widodo meninjau pasar raya dan los ikan di Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 29 April 2016.

Presiden Jokowi kemudian mengecek kemajuan pembangunan tiga bangunan pasar raya sambil bersalaman dengan pedagang kaki lima. Para pedagang sudah menunggu sejak pukul 05.00. Mereka ingin melihat Jokowi dari dekat.

"Saya sudah menunggu dari subuh tadi, karena ingin salaman sama Jokowi," kata Siti Aisah, pedagang ikan di los pasar ikan, kepada Tempo di sela acara kunjungan Jokowi. Kesempatan itu juga dimanfaatkan para pedagang untuk mengabadikan Presiden dengan kamera ponsel. Penjagaan Paswanpres terlihat tidak begitu ketat. "Saya senang bisa bertemu dengan Jokowi," ucap Siti.

Dalam kunjungannya ke pasar tradisional di Kota Tepian Air itu, Jokowi menyapa para pedagang dan warga setempat. Jokowi juga mengecek kondisi pasar. Presiden berada di pasar hampir 1,5 jam.

Selain menjual ikan dan daging, Pasar Amahami menjual berbagai jenis kebutuhan pokok lain, termasuk sayur-mayur dan buah-buahan. Meski demikian, Pasar Amahami lebih dikenal sebagai pasar ikan.

Sekitar 200 meter dari pasar itu, terdapat tempat pelelangan ikan (TPI). Pelelangan ikan di TPI itu dilaksanakan pada sore hari, yakni saat kapal-kapal nelayan bersandar di dermaga TPI.

Dalam kunjungan ke Pasar Amahami itu, Jokowi mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat. Ribuan warga memadati Pasar Amahami untuk menyapa atau setidaknya melihat Presiden lebih dekat. Kepada para pedagang, Jokowi menanyakan kondisi pasar serta aktivitas perdagangan mereka.

Sejumlah pedagang di Pasar Amahami menyatakan kegembiraan mereka atas kunjungan Jokowi. Mereka juga berharap harga-harga kebutuhan pokok turun.

AKHYAR M. NUR