Seorang pengunjung melintasi air terjun Sumber Siji yang terletak di bawah air terjun Sumber Pitu di lereng utara gunung kawi, di Dusun Tulungrejo, Malang, Jawa Timur, 4 September 2015. Air terjun Sumber pitu terletak 34 km di sebelah barat kota Malang. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Obyek wisata air terjun panas dan dingin di Desa Belitar Seberang, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai banyak dikunjungi warga.
Kepala Desa Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi, Jauhari, Rabu, 20 April 2016, mengatakan obyek wisata air terjun panas dan dingin yang mereka namakan Air Terjun Tri Muara Karang itu setiap Minggu dan hari libur banyak dikunjungi warga dari berbagai daerah, baik dari Rejanglebong maupun daerah lainnya.
"Sudah banyak yang datang ke sini, baik yang berasal dari Rejanglebong, kemudian dari Kota Bengkulu, maupun dari sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan, seperti Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas," katanya.
Lokasi air terjun yang berada di desa yang dipimpinnya itu, kata dia, berjarak sekitar 3 kilometer dari Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, di mana kondisi jalannya masih berupa jalan tanah. Akses jalan yang belum dibangun ini membuat pengunjung yang akan datang harus menggunakan kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi. Namun, jika ditempuh melalui Desa Sindang Jati, bisa lebih mudah karena akses jalan sudah diaspal.
Obyek wisata yang sudah dibuka sejak beberapa tahun lalu itu saat ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Para pengunjung yang datang dikenakan biaya parkir kendaraan, yakni untuk sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000. Sedangkan untuk pengunjung tidak ditarik biaya apa pun.
Sebelumnya, pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rejanglebong Karneli mengatakan Air Terjun Tri Muara Karang yang luas areanya mencapai 2 hektare tersebut selama ini belum tersentuh pembangunan.
Air terjun yang terdiri atas beberapa bagian ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan obyek wisata serupa karena memiliki ketinggian lebih dari 50 meter. Selain itu, di bagian atas terdapat kolam air panas yang luasnya mencapai 10 meter persegi. Air mengalir ke bawah dalam beberapa anakan air terjun sehingga pengunjung bisa merasakan air yang turun berupa air panas dan juga air dingin.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sudah mengusulkan jalan menuju lokasi wisata ini agar dibangun pada tahun ini. Namun Karneli belum mengetahui pembangunan jalan itu akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Rejanglebong atau pemerintah pusat. "Kita hanya ingin akses pengunjung mudah sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat sekitar," ujarnya.