Kadin Teken Kesepahaman dengan Pengusaha Inggris

Reporter

Selasa, 19 April 2016 21:32 WIB

Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo setibanya di Number 10 Downing Street, London, Inggris, 19 April 2016. Dalam lawatannya, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala BKPM Franky Sibarani. REUTERS/Stefan Wermuth

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang ikut serta dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa menandatangani nota kesepahaman dengan para pengusaha Inggris.

Nota kesepahaman dalam bentuk kerjasama bidang bisnis senilai US$ 3,25 miliar itu akan diteken di Mandarin Oriental Hotel, Hyde Park, London, Rabu besok, 20 April 2016. “Ini merupakan kunjungan pertama Presiden RI ke Eropa, sehingga menjadi capaian penting bagi hubungan Indonesia-Uni Eropa (UE),” ujar Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani melalui keterangan pers, Selasa, 19 April 2016.

Menurut Rosan, akan ada 11 kerjasama yang dituangkan dalam nota kesepahaman masing-masing. Terdiri dari bidang energi, telekomunikasi, produk konsumer, agribisnis, serta industri. Penandatangannya dilakukan sekaligus. Atas dasar itu Kadin mendukung penuh kujungan Jokowi untuk peningkatan hubungan ekonomi.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan Uni Eropa merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat penting. Uni Eropa juga salah satu pusat ekonomi terbesar dunia. “Sedangkan Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN, mewakili 40 persen produk domestik bruto dan populasinya,” ucapnya.

Uni Eropa, kata Shinta, juga merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia, Selain itu juga sumber terbesar kedua Foreign Direct Investment Nasional, sehingga masih banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk hubungan bilateral, dan investasi kedua pihak.

Kadin Indonesia pun menyambut baik kemajuan yang telah dicapai dalam pembicaraan awal Indonesia-EU Comprehensive Partnership Agreement (EU CEPA). Menurut Shinta, Indonesia-EU CEPA akan menjadi langkah kebijakan penting yang perlu untuk dipertimbangkan.

Shinta mengatakan, Kadin Indonesia akan bekerja bersama dengan pemerintah untuk memastikan Indonesia-EU CEPA didasari oleh prinsip perdagangan yang adil. “Perjanjian ini akan mencakup isu akses pasar mengenai tarif dan non-tarif barriers dalam perdagangan barang, jasa dan investasi,” ujarnya.

Shinta juga menuturkan, Indonesia-EU CEPA akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Dengan begitu akan menurunkan tarif tinggi beberapa komoditas Indonesia yang dikenakan oleh pemerintah Uni Eropa, seperti produk kokoa, perikanan, kelapa sawit, dan produk pertanian lainnya.

Jokowi melakukan kunjungan untuk bertemu para petinggi negara Uni Eropa. Selain Inggris, Jokowi juga berkunjung ke Jerman, Belgia, dan Belanda. Kunjungan itu berlangsung 18-22 April 2016.

Saat ke Jerman, delegasi pengusaha yang diboyong Jokowi dari Indonesia sudah menandatangi sejumlah nota kesepahaman kerjasama bisnis dengan pelaku usaha Jerman. Kerjasama tersebut bernilai hingga US$ 875 juta.


YOHANES PASKALIS

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

2 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

10 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

15 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

16 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

25 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

29 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

29 hari lalu

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

37 hari lalu

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.

Baca Selengkapnya

Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

38 hari lalu

Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

Kadin Indonesia menyatakan kunci utama bagi dunia usaha adalah stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha.

Baca Selengkapnya