Laju Bursa Saham Asia dan Eropa Berada di Zona Hijau  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 14 April 2016 09:41 WIB

Bursa saham di Cina. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Laju bursa saham Asia berada di zona hijau. Sedangkan laju bursa saham Eropa terlihat masih mampu melanjutkan laju di zona positif.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan penguatan di Asia terjadi lantaran harga minyak dunia yang sempat menyentuh level US$ 42 per barel. "Para pelaku pasar cenderung melakukan aksi belinya terhadap sektor komoditas dan energi yang memiliki korelasi positif terhadap komoditas dunia," ucapnya dalam siaran persnya, Kamis, 14 April 2016.

Di Cina, sentimen positif berasal dari rilis neraca perdagangan Cina yang surplus tapi melemah dibanding bulan lalu. Ekspor Cina pun menguat sebesar 11,5 persen, penguatan ekspor pertama sejak Juni 2015. Produsen bahan baku dan perusahaan energi memimpin reli di indeks MSCI Asia Pacific menyusul naiknya produksi logam industri dan bijih besi melewati batas harian di Cina.

Adapun laju bursa saham Eropa masih bertahan di zona positif dengan banyaknya aksi beli dan positifnya beberapa data makroekonomi. "Saham-saham perbankan dan pertambangan menjadi incaran pelaku pasar," ujar Reza.

Sentimen lain adalah data surplus neraca perdagangan Belanda dan deflasi Spanyol yang tak bergerak di level -0,8 persen. Sentimen tersebut turut mempengaruhi para pelaku pasar dalam mengambil keputusan. Data-data tersebut melengkapi respons positif pelaku pasar terhadap positifnya data ekspor dan impor Cina.

Sentimen yang sama juga dirasakan laju bursa saham Amerika. Pasar merespons positif kenaikan ekspor Cina dan turunnya pertumbuhan minus impor Cina. Rilis kinerja kuartal pertama dari JP Morgan yang di atas perkiraan pasar memberi sentimen positif. Padahal laju harga minyak mentah dunia melemah. Sentimen positif didukung pernyataan menteri Rusia bahwa pihaknya tidak akan mencapai kesepakatan untuk mengatur persediaan minyak mentah dunia.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya