Jumat Ini BI Umumkan Instrumen Kebijakan Moneter Baru  

Reporter

Rabu, 13 April 2016 14:42 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia akan mengumumkan instrumen kebijakan moneter baru pada Jumat, 15 April 2016.

"Ada beberapa hal teknis moneter yang perlu kami jelaskan dengan lengkap menggunakan data dan kerangka. Jumat akan kami umumkan," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara kepada Antara, Rabu, 13 April 2016.

Mirza, yang masih berada di luar negeri, belum bersedia membeberkan secara rinci instrumen kebijakan moneter tersebut.

Informasi mengenai instrumen kebijakan moneter terbaru yang disiapkan Bank Sentral sudah beredar di kalangan ekonom dan bankir sejak awal pekan, Senin, 11 April 2016.

Ketika dimintai tanggapan pada Selasa kemarin, Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Panji Irawan mengaku mendengar instrumen kebijakan moneter baru yang disiapkan BI.

Instrumen baru itu dikabarkan akan menggunakan acuan bunga Reverse Repurchase Agreement (Repo). Reverse Repo merupakan transaksi penjualan Surat Utang Negara dari BI kepada perbankan dengan syarat akan dibeli lagi oleh BI pada jangka waktu tertentu.

Tingkat bunga acuan Repo saat ini berada di 5,75 persen, sedangkan BI rate berada di 6,75 persen.

Panji mengatakan, jika bunga acuan juga didasarkan pada Repo Rate, akan lebih efektif untuk menurunkan suku bunga kredit perbankan. Terlebih pemerintah dan otoritas di sektor keuangan sedang gencar berupaya menurunkan suku bunga kredit perbankan ke satu digit.

"Karena akan menggunakan tingkat referensi baru, second base, di mana lebih rendah. Ini sudah tepat di atmosfernya," katanya.

Seorang ekonom yang terlibat langsung dalam rapat pembahasan dengan BI membenarkan bahwa Bank Sentral akan mengumumkan instrumen kebijakan moneter terbarunya pada pekan ini.

Namun dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai dampak dan motif BI dengan merilis acuan kebijakan moneter terbaru.

"Saya sudah dipesan Pak Mirza untuk tidak berkomentar dahulu sampai Jumat. BI secara resmi meluncurkan kebijakan ini," kata ekonom tersebut.

ANTARA


Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya