Triwulan I Laba BNI Tumbuh 5,5%, Capai Rp2,97 Triliun

Reporter

Selasa, 12 April 2016 22:02 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk meraup laba Rp2,97 triliun atau tumbuh 5,5 persen pada triwulan I 2016, yang sebagian besar karena pendapatan bunga bersih terutama dari sektor kredit bisnis termasuk kredit infrastruktur.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12 April 2016), pertumbuhan laba 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) itu ditopang terkereknya pendapatan bunga bersih (net interested income/NII) sebesar 13,3 persen menjadi Rp6,91 triliun pada triwulan I 2016 dari Rp6,09 triliun di triwulan I 2015.

"Maka itu marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) kita di level 6,1 persen pada triwulan ini," kata Baiquni.

Pendapatan bunga bersih Bank milik pemerintah itu terdongkrak oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 21,2 persen menjadi Rp326,74 triliun pada triwulan I 2016, ketimbang periode sama di 2015 sebesar Rp269,51 triliun.

Baiquni mengatakan sektor kredit bisnis dan kredit konsumsi menjadi penopang pertumbuhan kredit perbankan dengan kode emiten BBNI itu. Sektor kredit bisnis mencapai 71,7 persen dari total portofolio kredit perseroan.

Jika dibandingkan triwulan I 2015, kredit bisnis tumbuh 22,7 persen pada triwulan I 2016 menjadi Rp234,2 triliun dari Rp190,9 triliun.

Pemicu kredit bisnis ini adalah kredit untuk proyek konstruksi yang melonjak 127,5 persen menjadi Rp5,99 triliun pada triwulan I 2016.

"Sedangkan untuk kredit konsumer, BNI mencatat pertumbuhan 9,8 persen menjadi Rp57,56 triliun pada triwulan I 2016, dibanding triwulan I 2015 sebesar Rp52,5 triliun," ujarnya.

Selain pendapatan bunga, pendapatan non-bunga BNI juga tumbuh 16,4 persen menjadi Rp2,22 triliun pada triwulan I 2016. Pertumbuhan pendapatan non-bunga itu dipicu oleh pendapatan berbasis komisi dan pembiayaan perdagangan, pengelolaan rekening, bisnis kartu, dan transaksi ATM l.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI tumbuh 21,8 persen menjadi Rp371,5 triiliun pada triwulan I 2016. Komposisi DPK adalah dana murah sebesar 58,5 persen atau sekitar Rp217,5 triliun yang tumbuh 12,9 persen dibandingkan triwulan I 2015.

Dengan pertumbuhan kredit 21,2 persen dan DPK 21,8 persen, BNI memperoleh pertumbuhan aset sebesar 25 persen menjadi Rp509,09 triliun pada triwulan I 2016 dibanding Rp407,22 triliun pada triwulan I 2015.


ANTARA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

24 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya