TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah DI Yogyakarta memastikan akan memulai implementasi layanan keuangan melalui agen atau Laku Pandai pada tahun ini. Laku Pandai adalah singkatan dari Layanan Keuangan tanpa Kantor Inklusif. Program ini digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk menggenjot pertumbuhan industri perbankan Indonesia.
"Kami targetkan akan melibatkan sekitar 100 agen setiap cabang. Saat ini jumlah kantor cabang kami berjumlah tujuh kantor," ujar Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan, Kamis, 31 Maret 2016.
Terkait dengan rencana penambahan cabang, Bambang mengatakan pada tahun ini perseroan belum berencana melakukan penambahan.
Baca juga: Tulisan Yusuf Mansur Soal Pilkada: Jakarta Adem
Penambahan satu kantor cabang diniatkan pada tahun depan, yakni di wilayah Sleman Timur. Meskipun begitu, BPD DIY akan mengubah status empat kantor kas menjadi kantor cabang pembantu pada tahun ini. Selain melalui agen, BPD DIY akan meningkatkan kemudahan pelayanan dengan menerapkan sistem digital banking.
"Kami harus terus tumbuh mengikuti perkembangan zaman. Keberadaan digital banking adalah kebutuhan karena masyarakat saat ini ingin bisa bertransaksi di mana saja," katanya.
Berdasarkan jumlah Dana Pihak Ketiga, Bambang menyebutkan saat ini BPD DIY memiliki market share sebesar 16 persen di Yogyakarta. Di Yogyakarta terdapat 61 perusahaan perbankan. Bambang menyebutkan selama ini terdapat lima "K" yang menjadi patokan perusahaan dalam menjaring pasar di Yogyakarta, yakni keraton, kampus, kaprajan (pemerintah daerah), komunitas, dan kesehatan.
BISNIS.COM
Berita terkait
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI
15 jam lalu
Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.
Baca SelengkapnyaKepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM
23 jam lalu
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
1 hari lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar
1 hari lalu
Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online
5 hari lalu
OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.
Baca SelengkapnyaMengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat
7 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
19 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
19 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
28 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
28 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya