Pekerja menyelesaikan pembuatan lemari di kawasan Penggilingan, Jakarta, 26 November 2015. Pemerintah bantu dana Rp 6,2 miliar pada 2016 untuk industri mebel atau furnitur berskala kecil hingga menengah. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk bantuan restrukturisasi mesin bagi sejumlah pelaku IKM demi meningkatkan kemampuan kapasitas mereka menghadapi persaingan.
"Target 2016 restrukturisasi mesin sekira Rp25 miliar atau sekira delapan persen dari keseluruhan anggaran," kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Euis Saedah di sela-sela pemberian arahan Rapat Koordinasi Nasional Penyusunan Program Penumbuhan dan Pengembangan IKM tahun 2017 di Banda Aceh, Minggu malam (27 Maret 2016).
Menurut Euis, bantuan restrukturisasi mesin menjadi salah satu kegiatan Ditjen IKM Kemenperin yang harus diperhatikan serius selain pemberdayaan dan pelatihan, sebab dengan program tersebut dapat meningkatkan kapasitas IKM. "Dari tidak modern menjadi modern, dari tidak berteknologi menjadi berteknologi," katanya.
Selain itu, seturut arahan Presiden Joko Widodo untuk lebih meningkatkan penggunaan anggaran demi program-program yang manfaatnya langsung menyentuh masyarakat Ditjen IKM rela anggarannya dipotong demi efisiensi.
"Kami tidak masalah, rela mengurangi kegiatan di pusat, asalkan aktivitas IKM di daerah semakin tumbuh hidup. Karena memang setiap tahun semangatnya terus tumbuh, baik itu dari DPRD, Kepala Daerah hingga para pengusaha di daerah aktif mengajukan kerja sama dengan Ditjen IKM," ujarnya.
Pengurangan anggaran di pusat tersebut kemudian diharapkan justru meningkatkan efisiensi kegiatan, termasuk dalam hal evaluasi program berjalan di daerah yang sebelumnya cenderung terpisah antar tiap direktorat di bawah Ditjen IKM kini dilakukan secara bersamaan.
Di bawah Ditjen IKM terdapat Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan serta Direktorat IKM Logam, Mesin, Eletronika dan Alat Angkut.
"Jadi dengan pengurangan anggaran bukannya tidak melakukan evaluasi, melainkan evaluasi dilakuan bersamaan ketiga direktorat masing-masing komoditi tersebut," kata Euis.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.