Wall Street Melemah karena Penerbangan Terpukul Bom Brussels

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 11:47 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 23 Maret 2016), karena saham-saham maskapai penerbangan dan perusahaan perjalanan terpukul, menyusul pengeboman mematikan di Belgia yang memaksa penutupan Bandara Brussels.

Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 41,30 poin (0,23 persen) menjadi 17.582,57. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 1,80 poin (0,09 persen) menjadi 2,049.80, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 12,79 poin (0,27 persen) menjadi 4.821,66.

Pengeboman di kereta bawah tanah Brussels dan Bandara Zaventem di luar ibu kota Belgia diklaim oleh kelompok ISIS. Tragedi ini mengakibatkan sekitar 35 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

"Mengingat keadaan pasar ekuitas bertahan cukup baik," kata Jack Ablin dari BMO Private Bank. "Investor menjadi agak terbiasa dengan serangan-serangan teroris," tuturnya.

Saham-saham agen perjalanan utama terpukul dengan Priceline kehilangan 2,3 persen, Expedia merosot 1,7 persen, dan TripAdvisor jatuh 2,5 persen.

Maskapai penerbangan Amerika Serikat dan Eropa juga jatuh dengan American Airlines kehilangan 1,6 persen, United turun 1,1 persen, dan Delta berkurang 1,4 persen.

Nasdaq mendapat dukungan dari saham-saham biotek dengan Amgen bertambah 2,5 persen dan produsen obat Abbvie meningkat 2,7 persen.

Di antara saham-saham unggulan Dow, Pfizer memimpin dengan kenaikan 1,0 persen, sementara Goldman Sachs mencatat penurunan terbesar 2,1 persen, demikian laporan AFP.



ANTARA

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

20 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya