TEMPO.CO, Jakarta - Tangerang akhirnya ikut tergerak membenahi kotanya. Sebagai bagian dari upaya penataan pedagang kaki lima, Pemerintah Kota Tangerang berinisiatif segera membangun pasar lingkungan di 104 titik yang tersebar di 13 kecamatan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Tangerang Ahmad Suhaely mengatakan pihaknya baru menerima dua kecamatan yang sudah mengajukan usulan lokasi terkait dengan pembangunan pasar lingkungan.
“Pembangunan per pasar membutuhkan anggaran setidaknya Rp 180 juta. Kami menargetkan semua kecamatan sudah mengajukan usulan lokasi pasar lingkungan pada akhir Maret 2016 sehingga bisa langsung ditindaklanjuti kebutuhan lahannya,” ujarnya pada Selasa, 22 Maret 2016.
Setelah usulan diterima, Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan segera meninjau kelayakan dan kesiapan lokasi pasar lingkungan yang diusulkan. Pasalnya, pembangunan pasar tersebut juga membutuhkan persetujuan masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendata lahan-lahan milik Pemkot Tangerang yang bisa digunakan. Nantinya, satu pasar lingkungan mampu menampung sekitar sepuluh pedagang.
“Konsepnya akan seperti hanggar, yakni multifungsi. Paginya bisa digunakan untuk transaksi jual-beli perdagangan dan siang-sore hari bisa dimanfaatkan untuk aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Pembangunan pasar lingkungan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di setiap kecamatan di Tangerang. Dalam jangka panjang, pasar lingkungan bisa menjadi solusi bagi PKL sekaligus menata lingkungan menjadi semakin nyaman.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, jumlah PKL mencapai 9.000 dengan rincian 5.000 PKL merupakan penduduk Tangerang dan 4.000 lainnya berasal dari luar Tangerang.
