TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melantik empat pejabat eselon satu yang dinilai bisa meneruskan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Mengangkat dalam jabatan pimpinan tinggi madya, terhitung sejak saat pelantikan," kata Menteri susi dalam acara pelantikan di kantor KKP, Jakarta, Kamis (17 Maret 2016).
Keempat eselon satu yang diangkat Menteri Kelautan dan Perikanan antara lain Brahmantya Satyamurti Poerwadi sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, serta M Zulfichar Mochtar sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Kemudian, Rifky Effendi Hardijanto sebagai Kepala Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, dan Rina sebagai Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
Susi mengingatkan bahwa meski kondisi perekonomian global melemah dan berdampak pula kepada Indonesia, tetapi sektor kelautan dan perikanan tercatat menampilkan kinerja pertumbuhan yang tertinggi.
Untuk itu, ujar dia, baik para pejabat yang baru dilantik serta jajaran KKP lainnya juga diminta untuk dapat meneruskan kerja keras selama ini dalam rangka menjaga visi pemerintahan.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga menegaskan bakal tetap meneruskan kebijakan dalam memberantas pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia, berikut memperkuat aspek pencegahannya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah sesuai dengan visi dan misi pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo yang mengutamakan laut.
"Kami mengamankan visi misi pemerintah menuju laut masa depan bangsa," kata Menteri Susi di kantor KKP, Jakarta, Senin (29 Februari 2016).
Menurut dia, kebijakan KKP yang fokus dalam mengatasi tindak pidana pencurian ikan merupakan langkah yang tepat untuk mewujudkan laut sebagai masa depan.
Dalam sejumlah kesempatan lainnya, ia juga menyatakan kombinasi dari regulasi yang dikeluarkan dengan kebijakan deregulasi yang sedang digalakkan pemerintah bakal meningkatkan iklim investasi di Tanah Air.
"Kami juga dengan tegas mengatur regulasi dan deregulasi agar iklim investasi lebih menarik," paparnya.
Dia mengemukakan bahwa pemerintah telah menutup industri penangkapan ikan dari investor asing, namun pada saat yang sama juga mengatur bahwa untuk industri prosesing atau pengolahan ikan diperbolehkan dari luar negeri.
BISNIS
Berita terkait
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin
40 hari lalu
Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia
40 hari lalu
Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu
40 hari lalu
Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN
18 Februari 2024
Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat
18 Februari 2024
Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi
8 Februari 2024
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.
Baca SelengkapnyaSetahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini
6 Februari 2024
TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok
6 Februari 2024
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok
Baca SelengkapnyaRespons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu
16 Januari 2024
Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.
Baca SelengkapnyaLaut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?
10 Januari 2024
Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.
Baca Selengkapnya