Indonesia Terancam Impor Gas pada 2019  

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 13:52 WIB

Petugas memeriksa pipa gas di Onshore Receiving Facilities (ORF) milik PT Pertamina Gas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 26 Februari 2016. Gas tersebut untuk memenuhi kebutuhan gas pabrik pupuk, pembangkit listrik, industri dan jaringan gas kota untuk rumah tangga. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, 47 persen produksi gas Indonesia masih diekspor karena penyerapan gas di dalam negeri belum banyak. Namun, tanpa temuan sumber gas baru, kita bisa jadi berbalik menjadi importir pada 2019.

Hal itu dikonfirmasi Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agus Cahyono Adi. "(2019 akan impor) Prediksi iya, volume kecil, kok," katanya dalam acara Gas Indonesia Summit and Exhibition di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016.

Dalam data prediksi neraca gas bumi Indonesia hingga 2030, disebutkan kebutuhan impor Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 1.777 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Namun, jika ada temuan sumur gas baru, bisa jadi volume impor tak akan sebesar itu.

Selain itu, kata Agus, besaran impor akan dievaluasi secara detil setiap tahun sesuai dengan kebutuhan. "Impor itu kita buka dalam hal kita kekurangan pasokan," katanya.

Selain itu, Agus mengatakan, pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur gas di Indonesia. Hal itu perlu dilakukan agar permintaan gas bisa lebih merata di Indonesia. "Target kami menghubungkan gas di Indonesia dengan membangun infrastruktur distribusi dan transportasi gas," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas Sampe L. Purba mengatakan konsumen gas di dalam negeri mayoritas masih di sektor industri, pembangkit listrik, dan pupuk. Dengan infrastruktur yang lebih memadai hingga menjangkau rumah tangga, kebutuhan gas otomatis akan bertambah. "Butuh lebih banyak gas untuk konsumsi dalam negeri jika seluruh infrastruktur siap dan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen di 2020," tuturnya.

Soal alokasi gas, Sampe mengatakan pada 2014 sebanyak 4.144 billion british termal unit per day (BBTUD) gas bumi Indonesia untuk konsumsi domestik, dan 2.561 BBTUD untuk ekspor. Konsumsi domestik naik dari 3.848 BBUTD pada 2014, sedangkan ekspor turun dari angka 3.063 BBUTD.

Adapun Kepala Divisi Migas PLN Chairani Rachmatullah mengatakan Indonesia masih kekurangan infrastruktur penyaluran gas, termasuk gas alam cair (liquid natural gas/LNG). PLN sendiri merupakan konsumen terbesar LNG di Indonesia untuk bahan bakar pembangkit listriknya.

Tahun ini, PLN membutuhkan minimal 40 kargo LNG untuk pembangkit listrik, sedangkan yang sudah bisa dipastikan baru pasokan untuk 34 kargo. Saat ini, PLN sedang bernegosiasi dengan Pertamina dan British Petroleum (BP) untuk kontrak LNG jangka panjang. "Harapannya bisa disepakati," kata Chairani.

PINGIT ARIA

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya