Dari 16 Subsektor Ekonomi Kreatif, Baru 3 yang Berkembang
Editor
Efri NP Ritonga
Selasa, 15 Maret 2016 17:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia melakukan pemetaan potensi ekonomi kreatif di daerah. "Ada enam belas subsektor ekonomi kreatif yang masih harus disosialisasikan," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa 15 Maret 2016.
Triawan menyebut, ke-16 subsektor ekonomi kreatif itu adalah aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.
Dalam setahun terakhir, ekonomi kreatif telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Saat ini, kata dia, baru tiga subsektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif yaitu kuliner sebanyak 32,4 persen; fesyen 27,9 persen; dan kerajinan 14,88 persen.
Pada 2019, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi kreatif bisa mencapai 12 persen. "Untuk mencapai target kontribusi terhadap PDB, maka subsektor lain juga harus dikembangkan," kata Triawan.
Selama tiga hari ke depan, Bekraf mengundang pemerintah daerah tingkat II untuk memetakan potensi ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Setelah memetakan potensi daerah, Bekraf akan memberikan fasilitasi dan bimbingan teknis di daerah tersebut.
PINGIT ARIA