Pertamina Disebut Belum Mampu Kelola Blok Masela dengan FLNG

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 11 Maret 2016 16:36 WIB

Blok Masela. http://maritim.go.id/

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menilai Pertamina belum sanggup untuk mengelola Blok Masela secara lepas pantai atau Floating Liquefied Natural Gas (FLNG). Staf ahli Kemenko Maritim Haposan Napitupulu mengatakan belum adanya operator yang mencoba pembangunan FLNG di Indonesia disebut-sebut menjadi alasan utamanya.

"Kalau membangun di darat Pertamina bisa," kata Haposan di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.

Ia mencontohkan Malaysia melalui Petronas sedang membangun kilang LNG terapung. Menurut Haposan, pilihan itu diambil lantaran lapangan gas milik Petronas jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan Blok Masela. Ia menyebut kapasitas produksi Petronas diperkirakan tiga sampai lima tahun saja sehingga pembangunan kilang darat dianggap tidak efektif.

"Jadi mubazir kalau dibangun di darat. Kalau di kapal begitu habis bisa pindah ke tempat lain," ucapnya.

Sementara untuk pembangunan kilang di darat, lanjut Haposan, Pertamina sudah mempunyai banyak pengalaman. Salah satunya ialah kilang Bontang dan Arun. Ia mengatakan dari sisi keamanan pengelolaan Pertamina patut diacungi jempol karena sudah menjadi acuan bagi operator lainnya.

Namun apakah Pertamina bisa mengelola Blok Masela, baik di darat ataupun di laut, Haposan menyebut sulit dilakukan. Pasalnya dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas tidak diatur jika regulator bisa menjadi operator atau pengelola juga. "Berbeda dengan Petronas, selaku regulator bisa jadi player," katanya.

Pengelolaan Blok Masela di wilayah Maluku Tenggara Barat masih memunculkan perdebatan. Perbedaan pandangan terjadi antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Sejauh ini, Kemenko Maritim lebih memilih pembangunan kilang darat sementara Kementerian ESDM sebaliknya.

Salah satu perbedaan pandangan ialah mengenai biaya pembangunan. Pembangunan kilang darat diperkirakan menghabiskan dana US$ 16 miliar, bukan US$ 19 miliar seperti usulan Inpex/Shell terakhir. Sementara biaya untuk FLNG versi Inpex dan Shell yang diusulkan ke pemerintah pada 2015 mencapai US$ 15 miliar.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Tumpang Makam dengan Istri, Berikut Selebritas Dikuburkan Satu Liang dengan Orang Terkasih

5 Januari 2024

Rizal Ramli Tumpang Makam dengan Istri, Berikut Selebritas Dikuburkan Satu Liang dengan Orang Terkasih

Rizal Ramli dikebumikan satu liang lahat dengan mendiang istrinya. Siapa selebritis yang tumpang makam dengan orang tercinta?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kenangan Luhut Bersama Rizal Ramli, Menpan RB Sarankan Satpol PP Dukung Gibran Dilaporkan

5 Januari 2024

Terpopuler: Kenangan Luhut Bersama Rizal Ramli, Menpan RB Sarankan Satpol PP Dukung Gibran Dilaporkan

Terpopuler: Kenangan Luhut Binsar Pandjaitan bersama Rizal Ramli, Menpan RB sarankan kasus Satpol PP Garut dukung Gibran dilaporkan ke KASN.

Baca Selengkapnya

Luhut Kenang Momen Bersama Rizal Ramli: Kami Kerap Berbeda Pendapat dan Berdebat Kencang

4 Januari 2024

Luhut Kenang Momen Bersama Rizal Ramli: Kami Kerap Berbeda Pendapat dan Berdebat Kencang

Luhut Binsar Pandjaitan turut berduka cita atas meninggalnya eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

Baca Selengkapnya

4 Jabatan Penting yang Pernah Ditolak Rizal Ramli

4 Januari 2024

4 Jabatan Penting yang Pernah Ditolak Rizal Ramli

Rizal Ramli pernah menolak sejumlah tawaran jabatan strategis dari pemerintah maupun PBB

Baca Selengkapnya

Prabowo Hormati Rizal Ramli sebagai Sosok Idealis walau Pisah Jalan Dengannya

4 Januari 2024

Prabowo Hormati Rizal Ramli sebagai Sosok Idealis walau Pisah Jalan Dengannya

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengenang eks Menteri Keuangan Rizal Ramli sebagai seseorang yang intelektual dan demokratis.

Baca Selengkapnya

Anies, Prabowo, Ganjar Kenang Rizal Ramli

4 Januari 2024

Anies, Prabowo, Ganjar Kenang Rizal Ramli

Anies, Prabowo, dan Ganjar menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya Rizal Ramli. Ini kenangan mereka terhadap Rizal Ramli.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harga Rokok Tembakau dan Elektrik Setelah Cukai Naik, Rute Baru Lion Air Hubungkan Lampung-Yogya-Bali

4 Januari 2024

Terpopuler: Harga Rokok Tembakau dan Elektrik Setelah Cukai Naik, Rute Baru Lion Air Hubungkan Lampung-Yogya-Bali

Pemerintah menetapkan kenaikan cukai rokok tembakau 10 persen dan rokok elektrik atau vape 15 persen. Kebijakan itu berlaku mulai 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Sebut Penerimaan Bea Cukai Anjlok di 2023, Deretan Kritik Rizal Ramli ke Jokowi

3 Januari 2024

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Sebut Penerimaan Bea Cukai Anjlok di 2023, Deretan Kritik Rizal Ramli ke Jokowi

Sri Mulyani Indrawati mencatat penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai alias bea cukai mengalami penurunan pada 2023.

Baca Selengkapnya

Kritis sejak Jadi Mahasiswa ITB, Rizal Ramli Pernah Dipenjara Orde Baru karena Terbitkan Buku Putih

3 Januari 2024

Kritis sejak Jadi Mahasiswa ITB, Rizal Ramli Pernah Dipenjara Orde Baru karena Terbitkan Buku Putih

Rizal Ramli sempat dipenjara oleh rezim Orde Baru ketika menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB pada 1976-1977.

Baca Selengkapnya