BKPM: Taiwan Incar Investasi Petrokimia di Indonesia

Reporter

Kamis, 10 Maret 2016 15:47 WIB

Ilustrasi. scsheavy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat minat investasi dari investor asal Taiwan di sektor industri petrokimia, dengan produk amonia dan megamethanol senilai US$ 2,5 miliar (setara Rp 34,75 triliun dengan kurs Rp 13.900).

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan investor tersebut saat ini masih mencari lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku gas bumi yang dibutuhkan. "Nilai investasi yang disampaikan cukup besar. Oleh karena itu, kami akan terus mengawal sampai tuntas realisasinya, termasuk masalah lokasi proyek dengan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan," katanya, dalam siaran pesr Kamis, 10 Maret 2016.

Franky menjelaskan, rencananya akan dibangun dua pabrik masing-masing seluas 100 hektare yang akan dilakukan dalam dua tahap oleh investor tersebut.

Tahap pertama digunakan untuk memproduksi amonia sebesar 600 KMTA (kilo metric ton per annum) dan tahap kedua untuk memproduksi megamethanol 1.800 KMTA.

"Petrokimia ini termasuk salah satu industri yang strategis. Dari bahan amonia dan megamethanol saja dapat menghasilkan banyak produk turunan, seperti 'consumer textile', 'industrial textile', plastik rekayasa, resin, karet dan serat akrilik," katanya.

Lebih lanjut, Franky menyampaikan industri petrokimia tergolong industri strategis yang dapat meningkatkan pasokan kimia dasar yang dibutuhkan industri di Indonesia.

"Industri ini tergolong industri subsitusi impor yang memiliki nilai strategis dan menjadi prioritas BKPM sejak tahun lalu," ujarnya.

Menurut Franky, masuknya investasi dari Taiwan tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp594,8 triliun, khususnya sumbangan dari penanaman modal asing yang dipatok sebesar Rp386 triliun atau 65 persen dari total realisasi investasi yang ditargetkan masuk.

Kepala Bidang investasi Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Mohamad Faizal kepada ANTARA menyatakan kesiapannya untuk mengawal secara intensif dan memfasilitasi realisasi investasi dari investor Taiwan.

Menurut dia, industri petrokimia diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan turut merangsang tumbuhnya industri turunan.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, saat ini BKPM dan KDEI tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memfasilitasi keperluan investor.

"Sesuai arahan Kepala BKPM, Kami sudah mengagendakan pertemuan antara perusahaan dengan SKK Migas untuk membicarakan langkah-langkah terkait realisasi pembangunan proyek. Kami akan membantu untuk mengatasi kendala terkait bahan baku yang dibutuhkan," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

14 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

43 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya