Agus Marto: Kebijakan Cina Kuatkan Rupiah  

Jumat, 4 Maret 2016 16:24 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah terjadi karena sejumlah negara tetangga juga mengalami penguatan nilai tukar mata uang. Salah satu sebabnya adalah kebijakan otoritas Cina mengurangi giro wajib minimum (reserve requirement).

"Ketika Cina mengurangi reserve requirement, dampaknya kepada beberapa negara adalah terjadinya penguatan mata uang," ucap Agus di Bank Indonesia, Jumat, 4 Maret 2016.

Meski pergerakan nilai tukar rupiah terpantau stabil dan cenderung menguat, Agus menuturkan kondisi dunia cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, upaya pemulihan ekonomi di sejumlah negara dinilai Agus sangat pelan, bahkan cenderung memburuk. "Beberapa negara, seperti Jepang, bahkan beralih ke kebijakan moneter yang unconventional hingga menerapkan kebijakan bunga negatif," ujarnya.

Bank Indonesia mencatat, kurs tengah rupiah hari ini berada di level Rp 13.159 per dolar Amerika Serikat atau menguat ketimbang pada Jumat pekan lalu sebesar Rp 13.333 per dolar AS. Dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, nilai tukar rupiah dipatok di kisaran Rp 13.900 per dolar Amerika.

Namun, sejauh ini, ekonomi Indonesia, menurut Agus, menunjukkan kondisi yang cukup baik. Hal ini juga ditunjukkan oleh intervensi pemerintah dalam investasi, pembangunan infrastruktur, dan pengeluaran pada 2015 yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik. Realisasi anggaran awal tahun 2016 juga dinilai menunjukkan kondisi yang baik.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya